Minggu, 31 Juli 2011

If Love In Action -Aku Tresno Kowe- (re-post)

“najis loe! Cium ni helm!” seru agni sambil menurunkan kaca helm fullface cakka.

“ tu helm aja terpaksa nemplok ma cakka, kalo punya kaki pasti udah kabur dari dulu. ” Ledek rio.

“ heulueh.. kapan berangkat??!!” teriak ify.

Dan mereka pun melesat merajai jalanan.
***
D ’orions memarkirkan motor mereka di bawah sebuah pohon rindang setelah cukup lama berkendara.

“ waduh, kenapa nggak bilang kalo mau sampe puncak gini?” keluh shilla sambil turun dari boncengan gabriel.

“ biar surprise gitu.” Jawab cakka.

“ surprise rambut loe kribo?! Dingin, gue nggak bawa jaket!” protes agni.

“ iya ni..” dukung ify.

“udah lah, udah nyampe sini juga, tar lama-lama juga biasa.” Sivia menenangkan teman-temannya sambil menggosokkan tangannya.

“ ni, biar loe nggak kedinginan.” Kata alvin sambil menyampirkan jaket kulit hitamnya di pundak sivia.

“ makasih kak, tapi loe nggak dingin?” tanya sivia sambil membetulkan jaket alvin.

Alvin menggeleng sambil tersenyum.

“ nggak, gue kan ganteng.”

“nggak nyambung kodok!” protes cakka.

“ heuh..derita punya cowo nggak care.” Sindir shilla kemudian menghentakkan kaki meninggalkan yang lain. Agni dan ify yang merasa senasip mengejarnya.

“ yah...cewe gue envy dah..” keluh gabriel kemudian mengejar shilla.

“ apin..gue baru baikan kemaren..” rengek rio kemudian mengejar ify.

Sementara cakka malah asik sama spionnya membetulkan tatanan rambutnya.

“ loe nggak kejar agni?” tanya alvin heran.

“ ini gue lagi pasang kuda-kuda.” Jawab cakka enteng sambil terus menata rambutnya. ”kalo gue ganteng kan tar agni melting.”

“emang agni pernah meleleh gara kegantengan elo?”

“enggak juga sih.”

“gila! Tinggalin aja lah vi! Biar digondol wewe gombel pohon ini. ”

Alvin merangkul sivia dan pergi meninggalkan cakka. Tinggal cakka disana dan merasakan bulu kuduknya merinding, angin berhembus lebih kencang dari sebelumnya dan semakin menciutkan nyali cakka.

“ aduh.. tante wewe, ampun, cakka anak baik yang ganteng jangan dibawa, permisi tante..” Cakka komat-kemot baca mantra kemudian lari tunggang langgang mengejar yang lain.
***
Cakka yang masih ngos-ngosan gara-gara maraton gara-gara menurutnya sedang dikejar tante wewe, langsung duduk di antara sivia dan agni. Yang lain sudah asik menikmati pemandangan di bawah bukit tempat mereka duduk sekarang.

“ loe kenapa ngos-ngosan kak?” tanya agni.

“ gue abis dikejar kolong wewe.” Jawab cakka polos.

“ odong! Mana ada setan siang bolong gini?” sahut rio.

“tadi alvin bilang ada.”

“weh, loe gue begoin mau aja!”

“dasar loe! Udah bego, norak pula!” ledek gabriel.

“via..alvin nakal..” rengek cakka sambil bersiap memeluk sivia.

“ demek! Cewe gue!” omel alvin sambil mendorong muka cakka sementara telinga cakka ditarik agni.

“ playboy busuk! Cari kesempatan mulu loe!” bentak agni.

“ i..iya! ampun ag! Cakka bieber padamu, agniku manis..” rengek cakka sambil melepaskan jeweran agni.

“ cakka bieber? Cakka Bleber gue percaya!” ledek gabriel lagi.

Mereka diam memandangi pemandangan yang luar biasa indah di bawah mereka. Menyingkirkan sejenak semua masalah dan kewajiban yang harus mereka tanggung.

“kak, d’orions artinya apa?” tanya shilla memecah hening ke d ’orions, siapapun yang mau menjawabnya.

“ dari kata orion.” Jawab gabriel.

“sang pemburu.” tambah alvin.

“rasi bintang paling terang.” Sambung cakka.

“ lebih jelasnya?” tanya ify ikut penasaran.

“ orion adalah rasi yang bisa dilihat dari bumi bagian manapun, rasi yang paling terkenal, rasi yang menjadi petunjuk banyak orang untuk menentukan sesuatu. ” Jelas gabriel.

“ kita berempat adalah bintang yang bergabung menjadi sebuah rasi, sebuah rasi yang ingin membuat semua orang melihat sinarnya, menjadi sebesar dan bisa jadi panutan seperti orion. ” Rio menambah penjelasan gabriel.

“ wi..ternyata artinya juga keren banget.” Puji sivia.

“doa dari nama kalian juga terkabul, cewe mana yang nggak silau liat kalian? Cowo mana yang nggak iri sama kalian ?” kata ify.

“ dan ternyata Cuma kalian berempat yang mampu memadamkan sinar d ’orions.” Jawab alvin.

Mereka kembali diam. Memikirkan semua tentang kisah mereka.
***
Agni tertegun di ayunan yang terletak di belakang rumahnya, sebuah map dipegang tangan kirinya, sebuah map yang berisi formulir pertukaran pelajar ke Jepang. Beberapa menit lalu orang tuanya memberikannya dan membujuk agni untuk mengikuti tes seleksinya. Mereka sangat yakin putri kebanggaan mereka ini mampu menjadi salah satu wakil Indonesia yang dikirim ke sana.

Otak agni masih berpikir untuk membulatkan tekatnya untuk maju. Ada sedikit beban yang mengganjal pikirannya. Cakka. Tapi tidak mungkin seorang agni akan mundur hanya karena ini. Bukan meremehkan cakka, tapi itulah agni,
dia akan melakukan apaun untuk memperjuangkan cita-citanya, namun baru kali ini juga ia merasa
berat meninggalkan seseorang yang mengisi celah kosong hatinya.

Agni menghela nafas panjang kemudian melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Pukul 15.12. harusnya 12 menit yang lalu ia sudah berada di sebuah tempat
memenuhi janjinya dengan cakka. Cepat-cepat agni beranjak pergi.
***
Cakka menunggu agni di sudut caffe langganannya, tempat biasa ia bertemu agni atau temannya yang lain. Sambil terus mengaduk moccacinonya cakka mengedarkan
pandangannya ke pintu caffe, senyumannya langsung merekah begitu melihat agni datang.

“ sory lama.” Ucap agni sambil duduk di hadapan cakka.

“ buat loe, gue siap nunggu sampai kapanpun.” Cakka memulai aksi gombalnya.

“ pengen muntah gue, ada kantong plastik enggak?” tanggap agni bercanda.

“ loe kenapa nggak suka banget gue gombalin sih?”

“gue nggak suka aja, nggak ada alasan jelasnya.”

“gue gombalin cewe lain kalo gitu?”

“silahkan kalo loe mau punya rambut pitak-pitak.”

“jangan dong! Tar gue nggak ganteng lagi.”

“emang loe pernah ganteng?”

“ealah..cakka itu selalu ganteng!”

“ngaca di tembok beton loe?”

“enak aja! Kalo gue nggak ganteng kenapa loe mau sama gue ?”

“kilav.”

Cakka manyun.

“ becanda, acakkadut!”

Agni memanggil pelayan dan memesan makanan. Semua mata mulai tertuju padanya, terutama mata cewe-cewe yang mirip kucing liat ikan tertuju tepat pada cakka. Hal ini sudah sering terjadi tapi tetap saja agni tidak nyaman. Agni memperhatikan cakka yang sedang asik makan, pesonanya memang
benar-benar luar biasa, cakka banyak dikenal orang, hampir dimanapun, pasti ada saja yang menyapanya.

Sebanarnya tidak perlu melihat terlalu jauh, lihat saja dirinya, agni yang sebelumnya bisa dibilang anti
laki-laki jatuh juga ke pelukannya. Cakka orang yang ramah, minimal senyuman kecil pasti diberikan kalau dia sadar sedang diperhatikan. Hampir pada siapapun hal itu berlaku.

“ hai cakka...” sapa seorang gadis cantik yang lebih terkesan menggoda menurut agni yang baru sadar dari lamunannya.

“ eh, hai...” jawab cakka sambil tersenyum ramah.

“ duluan ya.” Pamit gadis itu. Dengan senyum yang masih mengembang cakka mengangguk.

“ siapa?” tanya agni datar, menyembunyikan rasa cemburunya setelah gadis itu pergi.

“ nggak tau.” Jawab cakka sambil nyengir kemudian asik makan lagi.

‘ dasar playboy cap jempol kaki! Nggak kenal juga masih aja ditanggapin. ’ Batin agni jengkel.

Agni menoleh sekilas ke gadis tadi yang masih berdiri di depan caffe. Harus agni akui kalau dia cantik, rambutnya yang hitam lurus tergerai, dengan gaun pendek gadis itu terlihat anggun, ditambah highheels dan make upnya. Tipe mantan-mantan cakka.

Sekarang agni memeriksa dandanannya, rambutnya dikucir ekor kuda ditambah topi. Kaos dan celana jeans skinny, ditambah sepatu keds putih. Hampir tidak ada
bedanya dengan dandanan cakka.

“ hei ag!” kata cakka membuyarkan lamunan agni.

“ kenapa?” tanya agni berusaha untuk biasa.

“ kok loe malah ngalamun?”

“nggak papa.”

“serius?”

Agni mengangguk mantab.

“ kak, seumpama gue jauh, kita dipisahin jarak yang cukup jauh, apa loe masih mau mempertahankan gue, mempertahankan hubungan
kita ?”

Cakka menatap agni aneh kemudian mengangkat bahunya.

“ iya atau enggak?” agni memaksa cakka untuk menjawab.

“ gue nggak tau, loe tau gue kan? Gue Cuma selalu menjalankan semua yang ada di depan gue, kalo loe ada sama gue kenapa gue harus repot-repot mikir ?”

“seumpama ganteng!” agni gemes sama jawaban cakka.

“ satu yang gue tau, gue sayang sama elo, gue nggak mau jauh dari elo. ”

“loe nggak bisa hidup tanpa gue ya?” goda agni mencairkan suasana.

“ bisa! Tapi gue nggak mau hidup tanpa elo.” Jawab cakka yakin.

Agni terkekeh dan memilih mengurungkan niatnya membicarakan masalah pertukaran pelajar dengan cakka.
***
Agni dan bundanya sedang menunggu ayah agni yang sedang melihat pengumuman hasil seleksi partukaran pelajar yang diikuti agni beberapa hari lalu.

“lolos!” seru ayah agni sambil keluar dari kerumunan di depan papan pengumuman.

“ lolos yah?” tanya agni dan bundannya secara bersamaan untuk memastikan yang mereka dengar.

“ iya! Salamat anak ayah!” jawab ayah agni sambil memeluk agni dan mengacak-acak rambut agni.

“ ye.. anak bunda!” bantah bunda agni sambil bergantian memeluk agni.

“ anak ayah bunda yang cantik!” sela agni.
***
Dengan semangat agni berlari menyusuri lorong sekolah menuju kelasnya. Dia nggak sabar mengabarkan kabar gembira ke teman-temannya.

Sampai di kelas agni langsung menggebrak meja tempat sivia, shilla, dan ify ngobrol.

“ apaan sih ag? Ngagetin gue tau nggak?” omel ify sambil mengelus dadanya.

“ sory, gue lagi semangat tau!”

“kenapa?” tanya shilla penasaran.

“ guess what!”

“halah! Kagak tau, semangat kenapa?” sivia keburu penasaran.

“ gue, Agni Trinubuwati bakal ke Jepang.”

“serius loe?” tanya ify surprise.

Agni mengangguk mantab.

“ gue lolos pertukaran pelajar!” lanjutnya.

Serentak shilla, sivia, dan ify langsung memeluk agni.

“ selamat agni..” ucap ify.

“gue bangga sama elo.” Kata shilla.

“ loe emang sohib gue.” Tambah sivia.

Agni melepaskan pelukan sahabat-sahabatnya.

“ makasih banget, buat doa dan support kalian juga.” Ucap agni sambil tersenyum.

“ sama-sama agni.” Jawab yang lain bersamaan.

“ em.. kak cakka?” tanya sivia lirih karena sebenarnya takut merusak momen bahagia mereka.

“ gue bakal bilang sama dia nanti, gue udah siap sama apapun keputusan dia. ”

“loe yakin berangkat?” tanya ify.

“sangat yakin! Gue tau kalian ikut mikirin nasib hubungan gue sama kak cakka, tapi ini buat masa depan gue, gue nggak akan mundur, udah terlanjur basah, lagian betapa begonya gue kalo lepasin ini semua.”

“kita sebagai sahabat loe Cuma bisa dukung kalo itu emang yang terbaik. ” Ify memberi semangat agni

“ thanks ya, kalian emang sohib gue!”

“yoyoy dong! Tapi nanti kalo udah sampe negeri orang jangan lupa sama kita, oleh-olehnya juga yang banyak. ”

“iya!”
***
Kantin SMA Putra Bangsa ramai dengan candaan d ’orions dan ify, shilla, sivia, agni.

“ bu.. soto ayam satu..” pesan cakka pada penjaga kantin.

“ buset! Abis semangkok mi goreng tambah lagi?” komentar shilla satelah berdecak kagum.

“ kurang lama loe kenal cakka? Perutnya kan dari karet, makan sebanyak apa juga masih laper aja. ” Jawab gabriel.

“kerjaan loe apaan sih kak? Kuli apa tukang becak?” tanya ify heran.

“ nyangkul sama cari rumput.” Jawab rio asal.

“ itu sih kerjaan elo, masa cowo ganteng gini cari rumput? Nggak ada sejarahnya. ”

“ganteng dari hawai? Muka demek aja loe bilang ganteng.”

“dari pada elo? Udah pesek, cunkring, item, nyata lagi.”

“loe pikir elo oke? gendut, pendek, odong, idup lagi.”

“gue ganteng, kunyuk!”

“enggak, babon!”

“cungkring!”

“bantet!”

“pesek!”

“demek!”

“gue ganteng!”

“gue lebih ganteng!”

“gue paling ganteng!” sela alvin memisahkan perdebatan nggak penting cakka dan rio.

“ muke loe jauh!” seru cakka dan rio kompak.

“ eh, malming bareng yuk?” tawar cakka.

“ tapi kata agni tadi, dia mau bicara penting sama elo, berdua. ” Jawab ify membukakan jalan untuk agni bicara empat mata sama cakka.

Agni kaget dan menatap ify penuh tanya. Ify yang mengerti arti tatapan agni langsung menepuk pelan pundak agni dan mengerlingkan sebelah matanya. Agni mengerti
maksud ify.

“ apaan ag?” tanya cakka penasaran.

“ ada lah! Pokoknya nanti malem loe jemput gue!”

“em.. oke deh!”

Mereka kembali larut kedalam candaan dan obrolan seru mereka.
***
Jam yang melingkar di tangan kiri cakka menunjukan pukul 19.00 saat ini. Saat ini ia menunggu agni sambil
bersandar di samping kap mobilnya.

Tak berselang lama agni keluar. Mata cakka terbelalak menyabut agni yang menurutnya begitu cantik malam ini, sangat anggun tanpa menghilangkan seluruh kesan tomboynya. Short dress putih,
rambut yang dicepol dan disisakan sedikit dengan tambahan poni untuk
membingkai wajahnya, semakin manis lagi dengan flat shoes putih. Tampak serasi dengan cakka malam ini.

“ hey..gue aneh ya?” tanya agni sambil memeriksa dandanannya karena merasa risih dengan tatapan cakka.

Cakka menggeleng mantab, masih tenggelam dalam keterpesonaannya.

“el..elo begini buat gue?” tanya cakka.

Agni mengangguk sambil tersenyum malu.

“ em..sory gue nggak bisa pake highheels.” Kata agni lirih.

Cakka hanya terkekeh dan mengacak-acak lembut puncak kepala agni.

“ you’re always sweet in my eyes, my own angel.” Bisik cakka yang sukses membuat pipi agni bersemu merah.

“ percuma dong gue dandan? Toh mau ngapa-ngapain juga tetep sama di mata elo. ”

“hm..tapi malam ini elo luar biasa manis, agniku! Berangkat yuk? Keburu malem. ” Cakka mendahului agni menuju ke pintu samping kiri mobilnya untuk membukakan pintu.

“ silahkan bidadariku” ucap cakka.

Agni hanya terkekeh kemudian masuk ke mobil.
***
Pemandangan danau malam ini benar-benar indah, sunyi dan damai. Langit yang bersih dari awan menbuat bulan dan bintang-bintang leluasa bersinar menemani agni dan cakka yang duduk di ujung dermaga.

“kak..” panggil agni lembut sambil menyenderkan kepalanya di bahu cakka.

“ hmm..” sahut cakka sambil melingkarkan tangan kanannya di pundak agni.

“ gue mau denger suara elo.”

“lagu apa?”

“one time.

“lagi?”

“iya! Gue mau mengenang semua tentang kita, elo sama gue. ”

Suara cakka mulai mengalun.

When I met you girl my heart went knock knock
Now them butterflies in my stomach won’t stop stop
And even though it’s a struggle love is all we gone
So we gon' keep keep climbin' till the mountain top

bayangan saat ia pertama kali bertemu cakka mulai nyata terbentuk di pelupuk mata Agni.
Sosok playboy yang mampu membuat wanita manapun bertekuk lutut di hadapannya karena pesona dan ketampanannya.

Your world is my world
And my fight is your fight
My breath is your breath
And your heart

and girl you’re my One love
My one heart
My one life for sure
Lemme tell you one time
I'ma tell you one time

And I'ma be your one guy
You'll be my number one girl
Always makin time for you
I'ma tell you one time
I'ma tell you one time

Sampai akhirnya cakka berhasil mengambil perhatian dan hatinya secara perlahan terbuka. agni melihat bukan sosok cakka yang seorang playboy yang berdiri dihadapannya, melainkan cakka yang kuat, penyayang dan satu hal yang membuat hati agni luluh. cakka yaitu ketulusan dan kejujuran yang terpancar nyata dari mata cakka.

You look so deep
You know that it humbles me,
You’re by my side and troubles them don't trouble me
Many have called but the chosen Is you
Whatever you want shawty I'll give it to you

Dan agni yakin hatinya memilih cakka, laki-laki pertama yang membuatnya jatuh cinta.

Shawty right there
She's got everything I need
and I'm gon' tell her one time..one time
Give you everything you need

Down to my last dime
She makes me happy
I know where I'll be Right by your side
Cause she is the one for me...Yeeeeaaah

Agni membuka matanya, dan mengeratkan pelukannya di badan cakka. Cakka memberinya banyak kebahagiaan. Karma itu nyata dan benar-benar ada, kisah mereka memang tak akan berakhir dan akan tetap manis, benci jadi cinta, ya, benci dan cinta hanya dipisahkan oleh sekat yang sangat tipis, rasa itu maka akan makin mudah sekat itu terhapuskan. Agni ada dipelukan cakka pelukan yang tidak ingin ia lepaskan.

“ loe mau ngomong apa ag?” Tanya cakka setelah menyelesaikan lagunya.

Agni menghela nafas kuat, ini saatnya.

“ gue dapet pertukaran pelajar ke jepang, setahun.” Kata agni pelan sambil menundukan kepalanya.

“ hah? Loe serius?” cakka memastikan apa yang ia dengar.

Agni mengangguk.

“ kapan loe berangkat?”

“ setelah liburan.”

Cakka terdiam, memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang dan nanti.

“ gue..gue nggak yakin bisa jauh dari elo.”

“ tapi maaf, gue nggak akan mundur, ini buat masa depan gue, dan dengan ini gue bisa membanggakan orang tua gue. Tapi bukan berarti juga gue nggak sayang sama banget sama elo, akan amat sangat susah buat gue menghapus semua kenangan kita. ”

Agni menghela nafas panjang untuk menyakinkan hatinya dengan apa yang akan menjadi keputusannya.

“ tapi gue nggak mau egois, loe boleh lepasin gue kalo loe nggak sanggup.”

“ semudah itukah buat elo nglepasin gue?” cakka mulai membuka suaranya.

Agni memberanikan diri menatap cakka, air matanya mulai menggenang dan Baru cakka, laki-laki yang ia izinkan melihat air matanya setelah keluarganya dianggap lemah, tapi nyatanya cakka memang mampu membuatnya lemah.

“ sama sekali enggak.” Jawab agni dengan suara parau.

“ gue juga agni, loe nggak percaya sama gue?” kata cakka lembut.

Agni menggeleng.

“ biarin gue nunggu elo, biarin gue jaga cinta gue buat elo.”

“ loe serius?”

“ banget! Gue akan bertahan dan gue akan terus support elo, loe ragu sama gue"

“ tapi..elo itu kan ganteng, banyak cewe yang rela lakuin apapun buat elo, apa lo bisa jaga itu semua saat gue nggak ada di samping elo, Indonesia-Jepang itu jauh.

Dengan lembut cakka meraih tangan kiri agni dan menempelkannya di dada menatap mata agni lekat-lekat.

“ loe rasain detakan jantung gue, detakan yang berbeda dari biasanya, jauh luar biasa berbeda. Cuma ada kalo loe ada di deket gue.” Cakka menggenggam erat tangan agni.

“ hati gue Cuma satu, udah gue kasih buat elo, dan akan terus sama elo sepanjang apapun jarak yang misahin kita, gue Cuma butuh kepercayaan elo, gue bukan cakka yang dulu, Cakka yang ada di hadapan elo sekarang adalah cakka yang jauh lebih baik, cakkanya agni Dengan gerakan spontan agni memeluk cakka.

“ tunggu gue! Gue bakal balik buat elo.” Ucap agni.

“ pasti! Gue juga pengen bilang sesuatu sama elo, biar elo selalu inget sama gue.” Kata cakka misterius.

“ apa? Basi kalo Cuma aku cinta kamu!”

“ ealah.. inget akar budaya dong! Gue Cuma mau bilang..” Cakka menggantung, kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga agni.

“ aku tresno kowe..” bisiknya kemudian menjauhkan wajahnya lagi.

“ ngerti?”

“ aku tresno kowe.” Balas agni sambil tersenyum .

> the end...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar