Minggu, 31 Juli 2011

If Love In Action part 9 (re-post)

Sepulang sekolah.

D’orions nongkrong dulu di depan gerbang sekolah sebelum pulang ke habitat masing-masing. Tiba-tiba ify dkk lewat buat nunggu jemputan.

” siang kak iel, siang kak cakka, siang kak alvin..” sapa ify.

” kok gue enggak?” tanya rio sebel.

” loe ada juga to? Nggak kliatan, gue kira tiang listrik.” jawab ify seenaknya.

” ye..ngajak sparing ni anak?! Belom pernah ngrasain dicium bogem gue apa ?!”

“ wi..rio sadis..KDRT.” komentar cakka.

“ sadis punya afgan, punya gue
rindukan dirimu!” jawab rio asal.

“ kita ulang! wi..rio rindukan
dirimu..KDRT.” cakka merecycle kata-katanya.” Nggak masuk yo?!”

“ penting amat loe ngurusin kaya gituan?!” kata alvin sambil noyor cakka.

Di seberang jalan ify liat sopirnya udah jemput, dia pamitan ke yang lain.

” gue udah dijemput tu, gue duluan ya? Daripada gue ikutan gila disini. ”

“ udah dari orok kalo loe gila mah.” Jawab rio.

“ orang gila kok teriak orang gila? Wlee..” ledek ify terus jalan buat nyebrang. Tatapan sebel rio masih ngikutin ify yang nyebrang tapi nggak terlalu merhatiin jalan, pas dia mengalihkan pandangannya, rio liat mobil kijang item ugal-ugalan dan siap nabrak ify.

“ AAaaaaa....” teriak ify yang udah panik dan nggak bisa bergerak.

“ IFY...” teriak rio sambil lari. Rio dorong ify kepinggir jalan tapi dia sendiri gagal menghindari mobil itu, BRAK..akhirnya rio yang kesrempet mobil itu dan terpental, kepalanya kena pembatas trotoar dengan posisi
terlelungkup dan tidak sadarkan diri. Mobil tadi kabur.

“ KAK RIO.....” teriak ify panik sambil berdiri gara-gara tadi didorong rio sembarangan.

“ RIO....” seru anak-anak lain sambil kerubutin rio.

” cepet panggil ambulance!” perintah gabriel, pihak sekolah langsung menghubungi ambulance dan membawa rio ke rumah sakit.

Di rumah sakit.

Ify nangis sejadi-jadinya di pelukan shilla. Shilla, sivia, dan Agni berusaha nenangin ify. Anak-anak d ’orions yang lain duduk di kursi tunggu sambil harap-harap cemas.

” semua salah gue..” kata ify sesenggukan.

” udah fy! Ceup! Mending sekarang kita berdoa biar kak rio nggak kenapa-napa. ” sivia menenangkan ify sambil mengusap punggung ify.

” tapi kak rio nggak bakalan kaya gini kalo dia nggak nolongin gue!”

” gue tau kak rio iklas nolongin loe, ini semua takdir fy.” ucap agni.

Tiba-tiba dokter keluar dari ruang
ugd.

“ keluarga mario stevano..” panggil
dokter itu.

“ saya temennya dok, keluarganya sebentar lagi baru datang.” Jawab alvin sambil deketin dokternya.

” pasien mengalami benturan cukup keras, untung tidak terjadi apapun, kami sudah berhasil menanganinya, dan mungkin karena posisi jatuhnya, tangan kirinya retak. ”

” tangan rio retak dok?” tanya alvin memastikan, berharap dia salah denger.

” iya.” jawab dokter sambil mengangguk.” Pasien tidak boleh banyak bergerak dulu!”

” heu..” alvin menghela napas untuk menenangkan dirinya.” gimana keadaannya sekarang dok ?”

” dia sekarang sedang dalam pengaruh obat bius.”

” boleh kita liat rio dokter?” sela gabriel.

“ iya.”

Tanpa mempedulikan dokter lagi
mereka semua masuk ke ruang tempat rio dirawat.

Di dalam ugd.

Rio terbujur dengan perban di kepalanya dan tangan kirinya di gendong ditambah beberapa luka di badannya.

Dengan air mata yang masih banjir ify deketin rio.

“ kak, gue minta maaf, gara-gara gue loe jadi babak belur acakadut gini, udah jelek tambah jelek deh loe. ” Ucap ify sambil hapus air matanya.

“ udah fy! Biar kak rio isirahat dulu.”

Akhirnya cakka, alvin, gabriel, ify, shilla, sivia, dan agni Cuma duduk di sofa nunggu rio sadar.

Beberapa waktu kemudian pak tomy dan bu wanda ditambah ray sama deva jengukin rio, mereka dititipi rio sama orang tuanya karena belum bisa pulang ke jakarta secepatnya.

“ gimana rio?” tanya pak tomy.

“ belum sadar pa..” jawab ify pelan.

“ kenapa bisa sampai kaya gini?” tanya bu wanda.

“ ta..tadi, kak rio mau nolong ify yang hampir ketabrak, tapi malah dia yang kena. ” Terang ify sedikit takut.

“ awh...” rintih rio yang baru sadar.

“ kak rio..” seru ray sambil deketin rio.

“ gue dimana?” tanya rio sambil mengedipkan matanya yang agak buram. ” Aw..kepala gue pusing banget.” Rintihnya lagi sambil pegangin kepalanya.

“ loe dirumah sakit, jangan banyak gerak dulu!” jawab alvin.

“ ify gimana?” tanya rio yang baru inget tadi dia nolongin ify.

“ hmm..” dengus alvin terus melengos.

“ gue nggak papa kak, makasih loe udah nolongin gue, maaf ya, gara-gara gue loe babak belur gini. ” Ucap ify sambil pegang tangan kanan rio.

“ sama-sama, tapi kalo soal maafin gue pikir-pikir dulu.” Jawab rio asal. Ify manyun.“ aw..tangan gue kenapa?” tanya rio yang ngrasain nyeri di tangan kirinya.

“ tangan loe retak.” Jawab cakka.

“ hemh..nasib!” gumam rio.” Tante, om, di sini juga?” lanjutnya pas liat orang tua ify juga disana.

“ iya, om sama tante diutus papa-mama kamu, mereka belum bisa pulang sekarang, makasih ya yo udah nolong ify. ” kata pak tomy.

“ iya om, kan udah kewajiban saya.” Jawab rio sambil senyum.

‘WHAT’S THE MAKSUD?????’ pikir ify sambil terbelalak kaget. Rio langsung menatap ify dengan tatapan ‘1-0’ entah bagian mana yang dimaksud, mau cari perhatian ke camer atau merasa menang karena ify punya hutang nyawa sama dia, emang dia iklas nolong atau dia emang ngrasa punya kewajiban jagain ify.

“ kak rio, kita bertiga pulang dulu ya?” pamit agni mewakili shilla dan
sivia.

“ eh, iya, makasih ya.” Jawab rio.

“ iya kak, cepet sembuh ya!” kata shilla yang Cuma dibales senyuman sama rio.

“ semua kita pamit pulang dulu ya..” ucap mereka bertiga bersamaan.

” yuk om, tante.” Tambah sivia.

“ iya, hati-hati nak.” Jawab bu wanda.

Sivia, shilla, dan agni pulang.

“ heh, loe bertiga bego ya?!” ceplos rio tiba-tiba.

“ emang kenapa?” tanya alvin, gabriel, dan cakka bersamaan.

“ kejar sono! Loe anterin mereka pulang!” suruh rio.

Mereka bertiga malah berpandangan nggak ngerti dengan tatapan sama-sama mencari jawaban dari pertanyaan 'rio kenapa? Otaknya geser?’ secara, rio kan paling nggak
mudeng urusan pdkt sama cewe kaya gini, ini malah dia yang nyuruh mereka nganterin sivia, shilla, sama agni.

“ heh! Buruan kejar!” kata rio lagi yang menyadarkan alvin, gabriel
dan cakka.
“ yo, loe beneran pusing?” tanya cakka yang masih bingung.

“ emang kenapa?”

“ nggak! Ya udah kita kejar mereka dulu.” Mereka bertiga kejar shilla, sivia, dan agni.

Di depan rumah sakit.

Untung tak dapat diraih, cakka, alvin, gabriel liat agni, sivia, dan shilla udah naik mobilnya sendiri-sendiri.

“ yah..dijemput mereka.” Keluh cakka.

” udah ah! Gue mau balik.” Kata gabriel sambil menuju parkiran ambil ninja birunya. Cakka sama alvin ikutin dia.

Di kamar rio.

” fy, yo, kita balik ke kantor dulu, fy, kamu jagain rio!” pamit pak tomy.

” deva sama ray disini kan?” tanya ify, dia minta ditemenin biar nggak Cuma berduaan sama rio.

” nggak, mereka kita anter pulang dulu, tadi belum pulang dari sekolah langsung kita jemput, kamu udah mama bawain ganti sama makanan tu disofa. ” jawab bu wanda.

” rio, jangan banyak gerak dulu, jangan mikir yang berat, kepala kamu tadi terbentur cukup keras, nanti sore om balik lagi. ” lanjut pak tomy.

” iya om.”

” kita pulang dulu.”

” dadah..kakak-kakakku, kita pulang dulu, selamat berduaan.” kata deva sama ray yang lebih menjurus ke mengejek.

” dasar tuyul-tuyul rese!” omel ify sambil siapin bogemnya. Deva sama ray lari sambil ketawa puas. Tinggalah rio berdua sama ify dikamar itu.

” kak rio, loe serius nggak mau maafin gue?” tanya ify memelas.

“ em..gimana ya? Soalnya kalo ada apa-apa sama gue itu yang rugi banyak orang lo, osis pasti keteteran, dan gue nggak bisa ikut basket bulan depan. ”

” maaf deh kak, tapi salah sendiri! kenapa loe nolongin gue? Sok jadi pahlawan kesiangan. ”

” dasar cewe nggak mau kalah! Jadi cewe itu yang lembut dong! Ya udah, loe puter waktu lagi deh, tar gue nggak nolongin loe, paling sekarang loe udah jadi dendeng. ”

“ hmm..iya, gue punya hutang nyawa sama loe, sekarang gue minta maaf. ” ify akhirnya ngalah.

“ loe serius minta maaf sama gue?”

” iya, kalo loe nggak maafin gue, gue bakal ngrasa bersalah ni.”

” oke, gue maafin loe, dengan satu syarat.” setan di hati rio sedang menyanyi dengan puasnya.

” apaan?”

” loe jadi asisten pribadi gue, loe tinggal di rumah gue dan melayani gue 24 jam, sampai gue sembuh. ”

” OGAH!” tolak ify mentah-mentah.

“ ya udah, selamat tinggal, gue nggak akan maafin loe, gue bakal bongkar kalo kita dijodohin, gue bakal bilang sama orang tua loe kalo loe terpaksa nerima gue, gue bakal bilang kalo loe nggak tau terima kasih udah gue
selametin, gue..” ancam rio panjang lebar tapi dipotong ify.

“ iya!” jawab ify nggak iklas.

“ hhe..bagus!”

“ eh, jangan seneng dulu! Emang
bonyok gue ngijinin gue tinggal di rumah loe ?!”

“ hello ify..kita di-jo-doh-in! Inget? Dan mereka pasti bakal seneng kalo kita tambah deket, nggak percaya? Loe liat tar! Bahkan gue yakin mereka bakal ngusulin itu. ”

Tiba-tiba hp rio yang berhasil selamat tanpa kurang satu apapun dari kecelakaan tadi dan sekarang metangkring di atas meja bergetar.

“ hallo ma..” sapa rio.

“ yo, gimana kamu? Maaf mama belum bisa pulang sayang, ini mama baru sampe hotel di samarinda. ”

“ iya ma, nggak papa, rio baik-baik aja kok.”

“ ify disitu sayang?”

“ iya ma, kenapa?”

” mama mau ngomong sama ify.” rio jauhin hpnya.

” nyokap gue mau ngomong sama loe.” katanya ke ify sambil loudspeaker hpnya.

” tante, ini ify.”

” fy, tante titip rio ya! Tadi tante udah ngomong sama mama kamu, kamu boleh tinggal di rumah tante buat jagain rio. ”

JDER..kuping ify kaya kesamber petir. ’kak rio aja baru besok boleh pulang, ini gue udah disiksa gini?!’ pikirnya.

” iya tante.” jawab ify pasrah.

” ya udah, makasih fy, tante tutup telponnya ya?”

” iya tante.” tuutuuttt...sambungan
terputus.

” hha....” rio tertawa penuh kemenangan.

“ puas loe?” tanya ify jengkel sambil ulurin hp dengan kasarnya ke rio.

“ abis!”

Tiba-tiba suster masuk buat anterin obat dan makanan.

“ makan malam sama obatnya, jangan lupa diminum!” kata suster itu sambil taro makanan, segelas air putih sama obat.

” iya sus, makasih.” jawab ify.

” saya permisi dulu, kalau ada perlu silahkan tekan bel.”

” iya.”

Suster itupun berlalu.

” kak, makan tu!” suruh ify.

” nggak mau! Makanan rumah sakit nggak enak.”

” ye..kalo loe nggak makan gimana mau minum obat?”

” gue juga nggak mau minum obat.”

” kak rio jangan bandel deh! Cepet makan!” suruh ify lagi sambil ulurin makanannya ke rio.

” dibilang enggak ya enggak!”

” kalo loe nggak makan sama nggak minum obat gimana mau sembuh? Tar lama gue sama loenya !”

“ bodo!” jawab rio sambil buang muka.

“ kaya anak kecil deh loe! Makan nggak!?” ify mulai hopeless.

“ gue bilang gue nggak mau!”

“ kak, tar gue dimarahin sama nyokap gue.”

” derita loe!”

” hemh..gue suapin deh, loe makan ya!” rio mengangguk.” ye..bilang aja loe mau gue suapin!” rio Cuma nyengir.

Akhirnya rio mau makan disuapi ify.

” enak nggak kak?” tanya ify sambil nungguin rio ngunyah, padahal makannya bubur.

” hi..anyep! pokonya besok gue ogah makan lagi!”

” namanya juga makanan rumah sakit.”

Setelah itu mereka diem-dieman. Rio Cuma makan beberapa suap.

“ udah! Nggak enak!” katanya sambil dorong pelan piring yang dibawa ify.

“ ya udah, sekarang minum obat!” suruh ify sambil oper piring sama tempat obat.

“ pait nggak?” tanya rio memelas.

“ ya Tuhan kak rio! Yang namanya obat itu ya dimana-mana pait!”

“ kalo gitu gue ogah minum.” Tolak
rio kaya anak kecil.

“ gue tinggal pulang ni!” ify udah jengkel setengah mati sama kelakuan rio yang ternyata manjanya nggak ketulungan.

“ gue minum deh!” rio ngalah.” Tapi tar beliin chitato!”

“ oh my god! Gue berasa jadi bebisister tau nggak loe!? Ni.” kata ify gemes sambil nyodorin obat ke rio. dengan amat sangat terpaksa sekali rio minum obat.

“ wekss..nggak enak banget.” Komentarnya setelah menegak pil terakhir.

“ tiga kali sehari selama minimal satu bulan, oh no..” kata ify memelas sambil bayangin nasipnya jadi asisten rio.

” yang sabar ya fy!” kata rio sok
menasehati.

“ hhiiiihhhh...sabar pala loe bunder?! Mending gue yang ketabrak kalo kaya gini caranya!” emosi ify akhirnya meledak.

“ hmm..sayangnya udah terlanjur gue yang babak belur, gue tidur dulu ya? Ngantuk gue! Turunin bednya !” kata rio sambil nunjuk tombol buat naik turunin bed.

“...” ify nggak jawab gara-gara
masih sebel tapi dia tekan juga
tombolnya. Nggak berselang lama rio udah tidur pules.

“ kebo amat ni orang.” Kata ify sambil benerin selimut rio.

Daripada nggak ada kerjaan ify ngulang pelajaran tadi siang sambil duduk di sofa, tapi belom jadi malah ikutan tidur.

Keesokan paginya.

Ify bangun karena matahari yang udah terang mamasuki kamar dan mengusik matanya.

“ huahh..udah pagi!” katanya sambil melenturkan badannya. Pak tomy ternyata ada di sampingnya dan masih tertidur, rio juga masih tidur dengan
nyenyaknya. Ify liat jam yang terpasang di dinding rumah sakit,
jam 06.05.

“ pa..” ify bangunin papanya pelan-pelan.

” eh, udah bangun fy?” tanya pak tomy sambil kucek matanya.

” papa bawain sragam sama buku ify nggak?”

“ iya, tu di tas.”

“ ya udah, ify mandi dulu pa.” Ify langsung ngacir ke kamarmandi tidak lupa membawa tas yang berisi perlengkapannya.

Di sma putra bangsa.

Hari ini shilla berangkat pagi-pagi lagi, tapi kali ini dia sama agni yang minta jemput gara-gara dia nggak ada yang nganter. Dan ternyata kejadian kemarin terulang lagi, tapi kali ini di kursinya terletak sebatang coklat dan surat yang berbentuk sama.

Sebatang coklat untuk memaniskan hari ini.

Your secret admirer.

Origami lagi, kali ini bertuliskan
ICH LIEBE DICH.

” masih nggak ada namanya shil?” tanya agni, shilla menggeleng.” Siapa yang ngirim ya shil? Serius banget ?”

“ mana gue tau?! Gue juga bingung.” Jawab shilla. hari ini dia bawa kotak buat simpen hadiah, surat sama origaminya. ” Katanya tadi loe mau basket ag?” tanya shilla setelah
membereskan semuanya.

“ o iya, lupa gue! Loe mau ikut nggak? Lumayan olah raga pagi.”

“ nggak, gue disini aja.”

“ oke, gue ke lapangan dulu.”

Di lapangan.

Agni langsung ambil bola basket
yang tergeletak di pinggir lapangan dan dia mainin, drible sana-sini sambil sesekali ngeshoot. Waktu agni coba ngeshoot bola, ternyata melenceng dari ring tapi jatuh tepat ditangan seseorang.

“ cakka?” kata agni pelan setelah liat cakka nangkep bolanya.

Cakka drible bolanya pelan-pelan sambil jalan ke arah agni, dia sebenernya nggak sengaja ikutin agni ke lapangan, emang dia mau basket.

” pagi-pagi udah basket ag?” tanya pas udah sampe di deket agni.

” suka-suka gue! Siniin bolanya!”

“ boleh! Asal loe berhasil menang lawan gue!” tantang cakka.

“ siapa takut?!” agni buru-buru rebut bola dari cakka, ternyata susah banget, kringat udah mengucur di pelipisnya napasnya juga mulai ngos-ngosan, tapi dia nggak nyerah, patang buat kalah, apalagi sama cakka. Sampai akhirnya bola berhasil direbut
agni, keadaan berbalik, sekarang cakka yang susah payah ngerebut bola dari agni dengan satu alasan, kalau bola ditangan dia, cakka nggak akan
cepet-cepet ngeshoot bola dan dia bisa lama-lama deket sama agni. Cakka berhasil rebut bola dan bersamaan dengan itu..

TTET...TETTT...TTEEETTT...suara bel. masuk terdengar, cepet-cepet cakka shoot bolanya ke ring, dan..

“ MASUK...” seru cakka girang.

Agni manyun menerima kenyataan kalau dia kalah sama cakka. ” loe ka-lah!” kata cakka penuh kemenangan di depan agni.

” gue nggak terima! Pokoknya gue mau tanding ulang!” kata agni maksa.

“ ye..pokoknya 1-0! Dan loe kalah!”

“ nggak! Besok gue bakal bales kekalahan gue!”

“ oke! Jangan nangis kalo kalah lagi, gue ke kelas dulu.” pamit cakka sambil ngasih bolanya ke agni terus dia jalan ke kelasnya.

Setelah cakka nggak kliatan agni lempar bolanya sembarangan dan lari ke kelas buat pelajaran.

> bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar