--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Syarat apaan sih kak??" tanya ozy.
"Mnurut loe??" rio malah balik nanya. Ozy menghela nafas panjang,
"Yang pasti syarat loe gila! Ya kan? Gue udah hafal smua ide loe yang nggak pernah beres itu..." jawab ozy. Rio nyengir gaje.
"Tau aja loe zy. Perhatian juga loe sama gue ternyata." kata rio pake nyengir.
"Ya udah, cepetan...! Apa syarat loe??" tanya ozy geregetan sendiri.
"Iya...iya....nggak sabaran banget sih loe dek. Oke, gue kasih tau..." jawab rio tapi kegantung karna ozy motong duluan.
"Alamak..... Loe udah ketularan mama ya?? Ribet banget dah hidup loe... Telat nih gue nungguin loe dari tadi...!" ozy makin keki sama kakaknya itu.
"Hah... Loe emosian banget sih zy?? Gue mau pembantu yang masih muda, bisa di ajak becanda, nyenengin, nggak culun, bersih-bersihnya jago, cepet. Oke kan syarat gue??" kata rio jelasin syaratnya.
"Gila! Loe mau nyari pembantu apa temen main sih??" tanya ozy. Ozy geleng-geleng kepala. Nggak ngerti sama jalan pikiran kakaknya itu.
"Dua-duanya. Lagian kan asik zy. Dari pada dapet yang kayak pembantu yang dulu. Laptop apa aja kagak ngarti, di ajak becanda nggak ngerti kita ngomong apa." jawab rio santai sambil ngingat mantan pembantunya dulu. *parah juga pembantunya*
"Yah...nggak gitu juga kak, kan nggak semua pembantu kayak gitu, pembantunya ray aja lumayan update kok." kata ozy.
"tapi kan ketuaan zy. Berasa kayak punya emak baru kita klo yang kaya ray. Sok bijak." bantah rio. Pembantunya ray emang sok wibawa.
"Yah....terserah loe deh, gue nurut aja. Yang penting loe bisa cariin kita pembantu." jawab ozy pasrah.
"Oke lah kalo begitu. Ntar deh gue cari di tempat panampungan calon pembantu dah *apa ya tu namanya? yang penting tau kan maksudnya?*" kata rio.
"Hmm... Ya udah, berangkat nyok" ajak ozy. Setelah pastiin tugasnya pagi ini beres.
" Ya udah, nyok!" jawab rio. RiOzy emang selalu berangkat bareng. Karna ozy masih smp, jadi dia blom boleh bawa kendaraan sendiri. Rio sekolah di sma nusantara *ngarang*
kelas dua belas. Klo ozy di smp nusantara kelas sembilan.
Di gerbang kedua sekolah....
"Zy, loe ntar ikut nyari pembantunya?" tanya rio sebelum pisah jalan sama ozy.
"Nggak deh kak. Gue janji ngumpul di rumah ray dulu pulang sekolah nanti. Gue pulang sama dia juga. Loe cari sendiri aja bisa kan?"jawab ozy panjang. O iya, rumah riOzy sama ray cuma beda satu blok. Sama-sama di perumahan permai*ngarang juga*.
"Owh...Bisa..bisa. Gue masuk dulu ya.." pamit rio sambil nunjuk gerbang masuk sma_nya dengan wajah yang sedikit kecewa.
"Hmm.. Gue juga masuk dulu" Setelah pamit-pamitan mereka pisah jalan menuju sekolah masing-masing.
Di kelas rio..
"Pagi yo...!!" sapa fans rio rame. Dea,angel,zevana emang suka ngejar-ngejar rio sejak kelas sebelas.
"Pagi.." jawab rio males.
"Oii bro.. Pinjem pr fisika loe dong." sapa cakka, sekalian minjem pr_nya rio. Rio emang dikenal pinter sih.
"Pagi-pagi loe langsung nanyain pr. Sekali-kali rajin dikit dong cak." pagi-pagi rio juga langsung nasehatin cakka. Tapi tetep minjemin pr_nya.
"Yo, loe kan tau gue paling males ngerjain pr." jawab cakka sambil bolak-balik buku pr_nya rio.
"Yo, gue ikutan ya?" tanya iyel yang duduk di sebelah cakka.
"Tumben yel?" tanya alvin yang duduk di belakang mereka. Temen sebangkunya rio.
"Hhehehe...gue lupa. Gue kan juga manusia bro, bisa lupa juga." jawab iyel sekenanya.
Sementara itu, di kelas ozy..
"Ozy........mana..mana..??" tanya deva nggak jelas waktu ozy baru duduk di belakangnya, bareng ray.
"Mana apaan?? Si mana ilang kmana dev?" tanya ozy balik. Bingung sendiri liatin deva.
"Siapa yang ilang zy?" tanya ray ikutan bingung. Ozy cuma angkat bahu, tanda nggak ngerti juga.
"Yah...gue di kacangin. Pr loe mana zy? Gue blom bikin nih.." tanya deva lagi.
"Oh...itu toh mksudnya. Niih.."ozy manggut-manggut ngerti trus ngasih prnya ke deva. Kakak adek sama aja, pagi-pagi udah di tagih pr.
Waktu istirahat di sma nusantara.. Tepatnya kantin..
"Yo pesen apa?" tanya iyel mengagetkan rio dari lamunannya.
"Ha...eh...apa?" tanya rio gagap
"Jiah..ngelamunin apa sih yo?? Serius bener."tanya cakka.
"Mana ada ngelamun srius cak.. Eh, yel. Loe tadi nanya apa?" jawab dan tanya rio lagi.
"Loe mau pesen apa?? Biar gue sama cakka yang pesenin." tanya iyel lagi.
"Oh...gue mi ayam sama cola aja deh.." jawab rio.
"Yuk cak, mna bisa gue ngangkut pesenan kalian sendiri." ajak iyel ke cakka yang masih duduk.
Cakka mengangguk males, lalu mengikuti iyel.
"Yo ngelamunin apa barusan?" tanya alvin yang dari tadi diem.
"Eh, vin. Loe tau tempat buat nyari pembantu?? Gue bingung nih mau nyari kemana. Tadinya gue pikir ozy mau nemenin gue. Loe tau nggak vin??" rio balik nanya.
"Loe nyari pembantu buat siapa?" tanya alvin balik.
"Ya buat gue lah vin, buat siapa lagi coba?" jawab rio.
"Loe tau nggak? Tapi jangan bawa gue ke tempat yang punya calon pembantu aneh, gue maunya yang masih muda, bisa di ajak becanda, nyenengin, nggak culun, bersih-bersihnya jago, cepet." tambah rio lagi.
"Kriteria pembantu idaman loe yang aneh. Susah tau yo cari yang kaya gitu." komentar alvin dengar syaratnya rio yang sebelas duabelas sama komentarnya ozy.
"Yah...vin. Loe sama aja deh kaya ozy, bilang gue aneh. Prmintaan gue kan nggak muluk-muluk amat vin." kata rio kecewa.
"Nggak muluk apaan? Klo mnurut gue sih ya, dari dua puluh pembantu yang ada cuma satu yang kaya syarat loe itu." kata alvin lagi.
"Yang penting ada kan? Loe tau tempatnya? Anterin gue yah..." tanya rio lagi.
"Iya deh, gue tau tempatnya. Ntar deh gue anter." jawab alvin.
"Huaa...alvin baek deh.." kata rio genit.
"Jijay...." kata alvin. Bersamaan gabriel dan cakka dateng bawa pesenan mereka.
"Yo, loe knapa?? Salah makan ya?? Alvin loe godain." tanya iyel sambil duduk.
"Tau tuh yel. Gue tau gue cakep, pesona gue nggak nahan. Tapi gue nggak mau yang godain gue tu rio." alvin malah muji diri sendiri.
"Nih makanan loe" kata iyel nyuekin alvin sambil nyodorin mi ayamnya rio.
"Yee....gue dicuekin." protes alvin.
"Hhehe...males dengerin loe. Noh, makan dulu. Keburu bel ntar." jawab iyel singkat.
******
"Vin udah mentok nih, tempatnya di mana sih??" tanya rio heran. Mereka berdua jadi nyariin pembantunya rio. Alvin celingak-celinguk kiri-kanan. Trus garuk-garuk kepala. Trus nyengir lebar dan....
"Hhehehe....kayanya kita nyasar yo, sorry."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar