Part 13: Ify vs Shilla
'Kok Shilla mandangin Kak Rio terus sih?' Batin Ify dengan penuh kecurigaan.
"Kak Rio, lo pacaran sama Ify?" Tanya Shilla.
Semua yang ada di meja tersebut memandang kearah Shilla. Shilla masih memasang wajah manisnya.
"Gue gak pacaran kok sama Ify," jawab Rio.
"Kok Ify deket-deketin Kak Rio terus sih? Kak Rio gak risih?? Padahal kan Ify bukan pacar Kak Rio. Kalo gue jadi Kak Rio gue bakal ngejauh deh, daripada orang-orang salah paham." kata Shilla enteng.
Ify yang mendengar kata-kata Shilla, merasa sangat sakit hati, Ify pun sampai melempar-lempar BB-nya ke meja.
"Fy, berasa kaya lo? Sini deh BB-nya buat gue!" kata Cakka.
"Bacot lu, Kak!" Kata Ify. Cakka pun bergidik ngeri melihat aura Ify yang berubah menjadi aura neraka.
"Gimana Kak Rioo? Lo gak risih?" Tanya Shilla. Ify mulai meremas-remas sendok yang ada di meja.
"Shil, bisa gak sih diem, tau gak sih kalo yang lo omongin malah bikin Ify sakit hati, kalo Ify mau deket-deket Kak Rio kan terserah dia, Kak Rio juga gak kenapa-kenapa kok! Kenapa lo yang sewot!" kata Sivia nyolot.
"Lho? Kenapa? Gue ngomong kenyataan, kalo gue jadi Kak Rio gue pasti bakal risih," jawab Shilla.
"Nih anak-anak lama pengen gue sumpel pake bakso deh!" Seru Sivia.
"Sabar, Vi!" Kata Alvin.
"Shil, jangan ngomong kayak gitu," kata Gabriel.
"Kenapa? Gak boleh?" Tanya Shilla polos. (kelewat polos!)
Tiba-tiba Ify beranjak dari tempat duduknya dan memandang Shilla dengan sinis.
"Shil, gue gak tau urusan lo sama gue apa, tapi sori gue gak terima kata-kata lo tadi, gue balikin deh kata-kata lo! Kayaknya lo suka sama Kak Rio, bener kaan? Makanya lo pura-pura polos didepan Kak Rio supaya lo terkesan manis dan lucuu, padahal lo bermuka dua! Muka lo yang satu lagi ditaro dimana cantiik?? Di kantong? Di tas??" Sindir Ify yang mulai kesal dengan Shilla. Shilla bangun dari tempat duduknya.
"Asiiik tontonan gratiis!!" kata Cakka. Rio saat itu hanya menelan ludah, tak bisa berbuat apa-apa. Ingin sekali Rio
menaruh mukanya di mangkok bakso milik Sivia, supaya mukanya gak dilihat oleh banyak orang.
"Kalo gue suka kenapa? Lo mau marah? Nangis??" Balas Shilla.
"Eh, sori yaa..gue gak bakal nangis, lo yang bakal nangis 7 hari 7 malem gara-gara Kak Rio gak suka sama lo..Mana mungkin Kak Rio mau sama cewek bermuka dua kayak lo! Kak Iel, urusin nih anak, bilangin jangan sok polos, muak tau gue liatnya!" Seru Ify yang langsung pergi kekelasnya.
"Ciyeeekaan Rioo direbutin dua ceweeek.." Celetuk Cakka. Alvin menjitak kepala Cakka.
"Bukan saatnya lo ngelawak, Cak!" Kata Alvin. Cakka hanya mencibir. Shilla menghentakkan kakinya, karena kesal dengan perkataan Ify. Shilla pun pergi meninggalkan kantin.
"Sob, gue nyusul Ify dulu ya!" Kata Rio.
"Mau nyatain cinta yaa?" Celetuk Cakka.
"bawel lu!!" Kata Rio.
'Shil, lo beneran ya suka sama Rio?' Batin Gabriel.
***
Ify masih meremas-remas BB-nya di pekarangan sekolah. masih mengingat kata-kata Shilla yang kelewat polos. Kata-kata yang menjatuhkan harga dirinya di depan Rio.
"Tampang aja cakep, hati lo busuk juga, Shil!!Iiih amit-amit dah gue temenan ama cewek centil kayak diaa!" Gerutu Ify.
"Kenape lo?" Tanya seseorang. Ify mendongakkan kepalanya keatas. Ternyata Rio yang ada di depannya. Riopun duduk di sampingnya.
"Kenapa lo disini? Lo khawatir yaa ama guee?? Pasti laaah..Lo kan demen sama guee..hehee.." kata Ify cengengesan.
"Apaan sih lo!?" Kata Rio.
'Kapan ya gue bisa nyatain perasaan gue sama Ify? Ifynya kayak gitu, gue kan jadi takut..' batin Rio.
"Kenapa, Kak? Mikirin guee?" Celetuk Ify.
"Ngarep lo! Ngomong-ngomong lo sebel sama Shilla ya?"
"Yaiyalaah!!! Gue kan kesel di omongin kayak gituu!!! Sok innocent banget sih tu orang!?" ketus Ify.
"Gue juga kalo jadi lo, gue juga kesel," kata Rio. Kemudian Ify menatap Rio. Rio pun menjadi salting saat di liatin sama Ify.
"Kak, jujur, lo risih gak sih kalo gue deket-deket sama lo?" tanya Ify.
'Waduuh, gue ngomong apaan nih? Kalo gue ngomong iya, ntar Ify marah-marah gak jelas, kalo gue ngomong nggak, ntar dia kegirangan lagi..tapi jujur gue
malah seneng,' pikir Rio. (Yo, bikin geregetan tau gak!?).
"Kak Rio jawaaabb!!!" Seru Ify.
"Gueee...gueee.."
"Gue apaan??"
"Gueee..."
"Apaan?"
"Gue mules!!! Duluan yaa!" Rio langsung kabur meninggalkan Ify.
"Heuh! Kak Rio susah di tebak nih!!" Gerutu Ify.
***
Bel masuk sudah berbunyi, Ify memasang wajah cemberutnya saat Shilla datang ke kelas, begitupun Shilla, Shilla memasang wajah juteknya, sedangkan Sivia, memandang Shilla dengan tatapan membunuh kayak mau ngejagal Shilla (sadis amat!). Shilla pun duduk disamping Aren, di depan Ify dan Sivia.
"Ren, kok lo betah sih duduk di sini?? Gue aja ngerasa panas banget di sini..hiiihh.." kata Shilla memanas-manasi Ify dan Sivia. Mereka juga gak mau kalah.
"Fy, kayaknyaaa..emang bener yaa disini panas banget kayak nerakaa!" Kata Sivia sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Shilla pun mendengar dari depan.
"Yaiyalah, ratunya setan ada di depan kitaa!!" Balas Ify. Saking kesalnya Shilla langsung berdiri dan menatap Ify sinis.
"Mau lo apa siih!?" Seru Shilla.
Tiba-tiba semua anak di X-3 melihat Ify dan Shilla berantem, seperti tontonan gratis, ada yang sambil makan, sambil ngerekam, sambil makan popcorn berdua sama pacar. (lo kira bioskop!)
"Widiihh kayak di pelem-pelem ya!" Kata Sion. Di setujui oleh semua anak-anak X-3.
"Mau guee??" Tanya Ify.
"Lo jangan sok innocent di depan orang-orang! Kata-kata lo nyakitin tau gak! Suatu saat orang-orang bakal tau kebusukan lo, Shil! Bikin orang keki aja lo!" Kata Ify nyolot.
"Lo tuh ya!!" Teriak Shilla sambil menunjuk ke muka Ify. Tangan Shilla pun di tepis Sivia.
"Lo mau apa? Ngadu sama Kak Iel? Ngadu aja!" Kata Sivia.
"Awas lo, ya! Gue yakin Kak Rio bakal lebih milih gue dari pada Alyssa Saufika yang kegatelan gak jelas kayak kekurangan obat gatel!" Ancam
Shilla.
"Eh,eh nyadar diri dong! Gue gatel lo apaa?? Bentol?? Bentol kan bikin keki orang mulu!" Kata Ify sambil ketawa begitu melihat muka Shilla yang panas. Shilla pun langsung pergi keluar dari kelas.
"Yaaahh, kabuur!!Gak seru aaahh!!" Kata Ify.
Yak 1-0 buat Ify (??)
***
"Kak Riooo!!!" Panggil Ify. Ify pun langsung memeluk lengan Rio.
"Iiih..ih apaan lo! Lepasin lengan guee!!" Kata Rio.
"Ntar kerumah gue kaann??" Tanya Ify sambil memain-mainkan alisnya.
"Gue mau ngajarin Deva! Bukan lo! Lepasin lengan guee!!" Kata Rio, tapi tiba-tiba lengan satunya di peluk juga sama Shilla.Shilla memasang senyum manisnya di depan Rio.
"Eh, bentol! Ngapain lo ikut-ikutan??" Tanya Ify.
"Bentol, bentol..elu gatel! Terserah guee!!" Balas Shilla.
"Kak Rio duduk di bawah pohon aja yuk! lebih romantis!" Ajak Ify sambil menarik lengan kanan Rio.
"Di sana aja Kak Rio! Disana gak ada uletnya!" Ajak Shilla sambil menarik lengan kiri Rio.
"Iiihh!! lepasiin tangan Kak Rioo!!" Seru Ify.
"Elo yang lepasiin!!" Ujar Shilla.
Shilla dan Ify bertengkar di depan Rio, sedangkan Rio gak bisa berbuat apa-apa. Cakka, Alvin, Gabriel dan Sivia hanya bisa geleng-geleng kepala doang.
"Woii!! Bantuin guee!!" Teriak Rio.
Temen-temennya mulai melerai Shilla dan Ify.
Ify ditarik oleh Cakka, tapi Ifynya tetap meronta-ronta.
"Fy, udah napa!! Kayak singa lo!!" Seru Cakka.
Sedangkan Shilla ditarik sama Gabriel.
"Shil, udah-udah.." Kata Gabriel menenangkan.
Tapi antara Cakka-Gabriel dengan Shilla-Ify tenaganya lebih kuat Shilla-Ify.
"Iiih pengen gue tarik rambut lo, Fy!!" Seru Shilla sambil menarik rambut Ify.
"Aduuuhh!!!sakit!!" Ify tak mau kalah, ia juga menarik rambut Shilla.
"Woi! Udah!! Diliatin sama satu sekolahan!!" Lerai Alvin.
"Ify! Jangan kayak anak kecil!!" Kata Sivia.
"Yo, tanggung jawab lo! Gara-gara lo nih!" Tuduh Alvin. Di setujui oleh Sivia.
"Lah kenapa gue sih!?" Kata Rio.
"Lo sih kegantengan!!" Seru Cakka yang masih sibuk narik-narik Ify.
"Udah anugrah Tuhan, Cak!! Masa gue sia-siain!"
"Bantuin doong, Yo!! Jangan ngoceh teruus!!" Kata Gabriel.
"Woiii!!!Udaaahhh!!!" Teriak Rio, yang membuat Ify dan Shilla berhenti jambak-jambakkan rambut. Ify dan Shilla menunduk malu.
"Aduuuh, gue dicakar Ify.." ringis Shilla sambil memegang tangannya, Gabriel pun melihat luka Shilla.
"Widiiih, diem-diem buas juga lo, Fy.." kata Cakka takjub. Ify pun yang sedikit kesal sama Cakka langsung mendorong muka Cakka jauh-jauh.
"Ayo ke UKS," ajak Gabriel.
"Yel, beneran Shilla kena cakar Ify?" Tanya Rio khawatir. Gabriel mengangguk.
"Gila lo, Fy! Anak orang tuh, kuku lo udah kayak setan gitu, kagak dipotong, bahaya kan!" Kata Rio.
"Biarin! Biar nyaho! Gue emang sengaja manjangin kuku, supaya gue bisa nyakar-nyakar muka orang centil kayak Shilla!" Gerutu Ify.
"Haaahh, kayak anak kecil lo, Fy. Vin, awasin anak-anak kelas X latihan, gue bantuin Iel dulu!" Rio meninggalkan Ify dan yang lain.
"Yaaahh, kedudukannya satu sama.." kata Sivia. Kemudian bahu Sivia di senggol sama Alvin.
Ify pun memasang wajah jeleknya ke Sivia, wajah penuh air mata dengan mulut manyun. Sivia, Cakka, dan Alvin pun terkejut melihat wajah Ify yang sangat amat menyedihkan.
"Anjrit, muka lo jelek banget, Fy!" Ceplos Cakka, tiba-tiba kepalanya dijitak sama Alvin.
"Bego banget sih lu, Cak! Orang lagi sedih malah di ketawain!" kata Alvin.
"Hueeee..Viaaaa!!!" Ify langsung berlari memeluk Sivia. Sivia pun mengelus-elus rambut Ify yang berantakan, seperti Ibu yang memeluk anaknya (??).
"Udah lah, Fy..lagian sih lo make nyakar Shilla.." kata Sivia.
"Pokoknya awas aja, si Shilla berani-berani nyari perhatian sama Kak Rio, gue bejeg-bejeg mukanya tuh!!" kata Ify sambil menghapus air mata dengan tangannya.
"Whahahaa..keren lu, Fy!" Kata Cakka.
"Yaudah, sekarang supaya lo enakan, mending ke Kantin, yuk. Woi, anak kelas X! Latihan sendiri dulu ya!" Suruh
Alvin.
"Siiip!"
"Ayo,"
Sivia, Ify, Cakka dan Alvin pun pergi menuju kantin untuk menenangkan Ify yang sedang nangis gara-gara Rio.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar