Sore-sore di rumah Rio.
Seperti biasa kalo udah sore gini Ify pasti lagi berurusan sama yang namanya dapur. Masak makan malam gitu. Sementara si duo bersaudara RiOzy itu asik sendiri sama kegiatan mereka. Klo rio tidur, klo ozy lagi asik main di rumah ray.
"Assalamualaikum.... Ozy pulang...." kata ozy sambil masuk rumah. Tapi semua diam, nggak ada yg nyaut.
"Hei....yang nggak jawab salam gue dosa lo.... Sekalian gue sumpahin gagu semuanya...." kata ozy lagi sambil duduk di sofa. Ify yang lagi di dapur nggak ambil pusing sama sumpahan ozy. Gue kan udah jawab dalam hati tadi, pikrnya.
"Kak rio......... Kak ify.......... Kak RiFy.........." teriak ozy yg nggak di acuhin. Tap semua tetep diam.
"Kak ri......" teriak ozy tapi kepotong sama suara ify yg juga teriak dari dapur.
"Yeee...... Jadi juga..... Aduh nggak nyangka deh gue bisa jadi juga..... Huhuhu.... Yeeyeeyeee.... Yiiipiii...." teriak ify kegirangan.
"Kesambet apaan tuh kak ify?? Apanya yang jadi?? Jadian ama kak rio?? Waduh...kak rio nggak sik ah, masa nembak kak ify nggak bilang-bilang sama gue dulu*siapa elo??*" batin ozy yg nebak sendiri kenapa ify kayanya seneng banget itu.
Ozy berdiri dari sofanya lalu berjalan menuju dapur. Didapatinya ify yg lagi joget-joget dengan muka bersinar sambil terus bergumam," jadi...jadi...jadi...". Ozy mengangkat alisnya, "Ada apa sama pembantu gue??" batinnya heran.
"Kak ify..." panggil ozy. Ify noleh ke ozy masih dengan muka bersinar.
"Ozy.....jadi loe zy....udah jadi nih...." kata ify dengan nada super senang.
"Jadi apa?? Loe udah jadian sama kak rio kak?? Kok nggak bilang-bilang sama gue sih acara nembaknya??" tanya ozy sekalian nebak sendiri ify kenapa.
"Udah....bangunin kakak loe sana..." suruh ify masih dengan nada super senangnya.
"Udah?? Udah jadi?? Apa udah ngasih tau gue rencananya?? Terus panggilin kak rio buat apa?? Kalian mau ngapain?? minta restu sama gue??" tanya ozy sekalian coba nebak-nebak sendiri dengan nada super heran.
"Udah san ke atas dulu.... Bangunin rio ya... Cepetan..." suruh ify sambil dorong-dorong ozy ke arah tangga.
Ozy akhirnya nurut aja. Dari pada dia nanya-nanya terus tapi nggak di jawab sama orang yg di tanya. Nggak berapa lama kemudian RiOzy muncul, dengan rio yg masih ngucek-ngucek mata, sambil bertanya," apaan sih??"
"Nggak tau tuh gue.. Tanyain aja sama cewek loe sana??" jawab ozy.
"Cewek gue??" tanya rio heran. Tapi ozy nggak sempat jawab karna ify motong duluan.
"Udah bangun yo?? Enak tidurnya??" tanya ify basa-basi.
"Enak.. Ngapain loe suruh ozy bangunin gue??" jawab dan tanya rio. Ify senyum.
"Udah cuci muka dulu sana..." kata ify sambil dorong-dorong rio. Rio nurut.
"Terus fy.. ngapain loe ngumpulin kami di sini sekarang?? tanya rio yg udah selesai cuci muka, dan udah duduk manis di meja makan bersama ozy.
"Kita makan malam sekarang aja ya..." kata ify tanpa jawa prtanyaan rio lalu
melesat ke dapur.
"Si ify tadi loe kasih makan apa zy?? Kok aneh gitu??" tanya rio heran.
"Nggak tau kak, dari tadi gue pulang udah kaya gitu." jawab ozy sambil ngangkat bahu.
''Eh kak, loe jadian sama kak ify kok nggak bilang-bilang sama gue sih??" tanya ozy yg percaya klo jadi-jadi yg diteriakin ify tadi maksudnya jadian ama rio. Rio cuma memandang adiknya penuh tanya. Belum sempat rio bertanya maksud ozy, ify udah nongol duluan dengan membawa makam malam mereka.
Ify pun mulai meletakkan piring berisi makan malam mereka beserta garpu dan sendoknyadan tidak lupa minumnya."Buat rio, ozy dan gue" kata ify saat meletakkan piring. Lalu ikut duduk disamping rio dan dihadapan ozy.
"Gimana?? Gimana?? Hebat kan gue... Ini pasta lo.... pasta...." kata ify kegirangan pada RiOzy yg masih memandang makan malam di hadapan mereka.
"Beli di mana fy??" tanya rio.
"Enak aja beli.. Ini gue yg bikin tau..." kata ify dengan nada agak tinggi.
"Serius ini bikinan loe kak... Seorang ify yg bego masak dan baru magang di dapur 1 bulan bisa masak pasta??" tanya ozy heran *udah satu bulan aja, perasaan seminggu blom cukup deh, klo crita ini d jadiin hari..:))*
"Bisa dong.... Ify gitu loh... Ayo...ayo di makan..." jawab ify.
"Yakin fy, masakan loe bakalan enak di lidah gue sama ozy?? Bukan hanya enak di lidah loe doang??" tanya rio ragu.
"Dijamin enak deh pokoknya... NIh, cobain.." kata ify sambil suapin pasta bikinannya ke rio. Dengan ragu rio buka mulutnya menerima suapan ify.
"Gimana?? Enak kan??" tanya ify. Rio menganggukkan kepalanya mantap.
"Enak fy.... Hebat nih... Lagi dong..." kata rio sambil buka mulutnya lagi. Dengan hati yg berbunga-bunga karna di puji, ify kembali nyuapin rio.
"Kak ify suapin gue juga dong... Masa kak rio doang... Aaa.." kata ozy dengan nada manja.
"Suap sendiri aja ya zy, gue juga laper soalnya.. Pasta gue enak kok.. Kakak loe aja doyan.... Hehehehe" kata ify. Lalu mulai makan pasta bagiannya. Ozy manyun.
"Jiah... Giliran kak rio yg minta aja loe mau...." kata ozy dengan bibirnya yg udah maju dikit dari posisi seharusnya.
Ify jawab pake nyengir doang. Sementara rio senyum-senyum aja seneng disuapin ify. Kapan lagi, pikirnya.
"Jadi kak yg loe teriakin 'jadi-jadi' tadi pasta ini toh..." kata ozy sambil erus makan.
"Iya.." jawab ify singkat.
"Kirain kakak gue udah punya nyali buat nyatain ci...." kata ozy tapi blom selesai rio udah nyenggol kaki ozy dari bawah meja dan menatap ozy dengan tatapan iblisnya.
"Apaan zy?? Kurang jelas..." tanya ify.
"Eh, nggak kak.... Pastamya enak ya... Bikin lagi ya kak..." elak ozy. Ify cuma tersenyum senang.
"Eh, fy.. Besok loe datang pagi kaya biasa ya..." kata rio mengalih kan pembicaraan.
"Okeh... emang ngumpulnya jam berapa yo??" jawab dan tanya ify.
"Jam setengah 11. Paginya ke RS dulu ya... Kan udah 1 bulan nih..." jawab rio.
"Loe udah bikin janji sama dokternya??" tanya ify lagi.
"Udah.. Tadi sore udah gue telpon, tinggal cek aja..." jawab rio.
"Emang pada mau kemana sih??" tanya ozy yg nggak ngerti sama pembicaraan kakak-kakak itu.
"Kita mau jalan-jalan sama anak-anak yg lain.." jawab rio.
"Yag ikut siapa aja kak??" tanya ozy.
"Gue, ify, cakka, iyel, alvin, trus zahra, sama sivia juga kan fy??" jawab dan tanya rio ke ify. Ify mengangguk.
"Kak agni ikut nggak kak??" tanya ozy.
"Klo kata cakka sih iya, tapi blom pasti." jawab rio.
"Agni ikut kok yo.. Dia udah dapet izin, tadi dia sms gue..." kata ify sambil
berein piring-piring mereka.
"Berarti kak agni ikut kak kak?? Ajak acha sekalian dong kak... Gue juga mau jalan-jalan.." kata ozy.
"Loe jalan-jalan sama temen-temen loe aja sana... Ganggu acara kita aja..." tolak rio.
"Yah kak... Gue bosen kak di rumah.. Klo main sama temen juga palingan cuma sama ray, nggak asik ah... Gue nonton dia gebuk drum mulu klo ke sana, ato palingan juga main PS" kata ozy melas.
"Kok ngajakin acha zy?? Loe naksir ya sama adek gue..." goda ify. Seketika muka ozy langsung merona. Dan sketika juga tawa RiFy meledak liat ozy blushing gitu.
"Hahahaha.... Oke deh klo gitu... Acha gue ajak, sukses ya zy PDKT nya..." kata ify.
"Yeee... kak ify baik deh... Gue sayang loe kak..." kata ozy langsung meluk ify. Ifynya cuma senyam-senyum doang. Lalu rio nggak tau kenapa langsung noyor kepala ozy.
"Aduh kak... sakit... Apaan sih??" kata ozy sambil ngelus-ngelus kepalanya dan melepaskan pelukannya dari ify. Rio menatap ozy dengan tatapan iblisnya lagi.
"Enak aja loe meluk-meluk ify.. Gue aja nggak pernah..." batin rio sambil terus natap ozy. Seketika tawa ozy meledak karna ngerti maksud kakaknya sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya. Ify hanya menatap dua bersaudara itu heran.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar