Minggu, 31 Juli 2011

If Love In Action part 12 (re-post)

Sma putra bangsa.

Hari ini sivia jadi pendiem banget, waktu pelajaran dia Cuma ngalamun, ify, shilla, dan agni bingung liatin sivia yang biasanya ceria dan penuh senyum jadi kaya gini, mereka mikirin cara gimana biar sivia balik ceria lagi.
Jam istirahat.

Ify, shilla, dan agni mencoba membujuk sivia buat ke kantin karena tadi sivia bilang dia belum makan dari kemarin.

” vi, plis, loe ikut kita ke kantin yuk!” bujuk shilla.

” kalian aja!”

” vi, tar loe sakit kalo loe nggak makan.” kata agni.

” gue nggak papa.”

” vi, loe mau kalah sama kak alvin?” tanya ify hopeless. Yang lain langsung melotot ke dia.” vi, loe tunjukin ke kak alvin kalo
nggak semua orang bisa dia taklukan! Buktiin kalo dia nggak bisa bikin loe
terpuruk !”

Sivia meresapi kata-kata ify. ’ify bener! Gue nggak boleh kalah sama kak alvin!’ pikir sivia mantab.

” iya! gue nggak boleh kalah!” kata sivia sambil berdiri terus jalan duluan.

Agni, shilla, ify Cuma bisa berpandangan dengan pertanyaan ’ secepat ini kah?’

” heh! Ngapain malah bengong? Buru! Gue keburu laper!” sivia tarik tangan shilla, ify, dan agni.

Mereka bertiga ke kantin.

Sivia dengan semangat langsung pesen.

” pak, bakso satu, siomay, sama es jeruk!”

” buset vi! Loe abis makan segitu?”
tanya agni heran.

” gue laper! Sama tambah tenaga kalo tu preman pasar sapi nongol!” jawab sivia.

” ckckck..” yang lain Cuma bisa berdecak kagum.

Mereka berempat makan.

Selesai makan tak diduga tak dikira alvin nongol ditemenin rio, gabriel, dan cakka.

” vi..” sapanya pelan. Sivia Cuma menatap sinis ke alvin.” maafin gue! Gue, gue salah sama loe!”

Sivia nggak jawab Cuma buang muka.

“ gue serius vi!”

“ ke kelas!” ajak sivia singkat terus beranjak dari tempat duduknya. Yang lain ikutin dia.

” vi..gue bakal lakuin apapun biar loe maafin gue!” seru alvin yang berhasil membuat langkah sivia memberat.

” alvin nggak pernah main-main sama ucapannya!” lanjut alvin. Sivia lanjutin langkahnya. Rio, cakka, dan gabriel Cuma bisa menepuk pundak alvin.

Di kelas ify.

Sivia ternyata nggak kembali murung. Shilla, ify, dan agni bener-bener dibuat bingung sama sahabat mereka yang satu ini. ify yang nggak mau ngrusak mood sivia memilih mengalihkan pembicaraan ke dasi.

” loe bertiga ada yang bisa pake dasi nggak?”

” emang kenapa?” tanya agni.

” ajarin gue dong!”

” hah? Loe nggak bisa pake dasi?” tanya shilla. Ify menggeleng.

” aduh..nggak bakat punya suami kantoran loe fy!” komentar sivia.

” ya makanya ajarin gue!”

” bentar!” suruh agni. Agni datengin abner dan pinjem dasinya. Dengan semangat 45 dia
balik ke mejanya lagi.

“ ni! Shil, sini! Loe gue buat praktek.” Agni mengalungkan dasi di leher shilla.

“ loe liat baik-baik fy!” agni menerangkan bagaimana pakai dasi yang baik dan benar, lipet sana-lipet sini, masuk sana-masuk
sini.

“ dong nggak fy?”

“ hhe..enggak!” jawab ify sambil menggeleng.

“ aduh..loe yang contohin deh vi!” suruh agni ke sivia.

Dengan sabar dan telaten sivia ngajarin ify.

“ gimana fy? Paham?”

“ kayanya gue bisa!” kata ify semangat.

Sekarang ify praktek pakein dasi.

” ya ampun! Ini loe pakein dasi apa nali tambang? Jelek banget bentuknya !” kritik agni. Ify manyun.” Coba lagi!” Ify coba sekali lagi. Dan hasilnya..

“ hore...jadi!!!” seru ify dengan gembira.

Bersamaan dengan itu bu winda masuk ke kelas, shilla buru-buru lepas dasinya dan balikin ke abner.

Pelajaran berlangsung.

Hari ini sepulang sekolah agni janjian sama cakka buat tanding basket.

Dug..dug..dug..suara bola basket yang didrible cakka pelan.

” kak cakka..” panggil agni sambil taro tasnya, cakka Cuma senyum tipis.

” siap kalah nona manis?”

” kali ini gue nggak bakal kalah dari loe!”

Cakka lempar bolanya ke agni.

“ lady’s first!”

Mereka berdua akhirnya main, rebutan bola dengan sengitnya. Cakka sukses mengulur waktu biar bola nggak masuk ke ring. Tak
terasa langit mulai gelap. Tiba-tiba..BRUG..agni jatuh gara-gara nggak sengaja terjegal kakinya.

“ aw...” jeritnya.

“ ag, loe nggak papa?” tanya cakka panik.

” kaki gue sakit, kayanya kesleo.” jawab agni sambil merintih kesakitan.

” lutut loe luka ag!”

” perih..” rintih agni lagi.

Cakka celingukan cari sumber air buat bersihin luka agni.

” sial! Udah jam segini pasti airnya dimatiin sama pak tarno!” gumam cakka.

” kenapa kak?”

” luka loe harus dibersihin!” jawab cakka. Cakka berpikir sebentar terus dia emut telunjuknya. Pelan-pelan dia olesin ke luka agni.

“ kak, loe jorok banget!” kata agni sedikit jijik.

” ludah gue mujarab!” jawab cakka asal sambil lepas sleyer putih dari tangan kirinya dan dia iket ke lutut agni yang luka.

” ma..makasih.” ucap agni pelan, lagi-lagi cakka Cuma tersenyum.

” loe bisa jalan nggak? Gue bantu berdiri.” Cakka bantuin agni berdiri.

“ arrggh..” erang agni kesakitan, dia hampir jatuh lagi, tapi dengan sigap cakka tangkep dari belakang. Agni balik badan dan reflek pegang pundak cakka. Mata mereka pun
bertemu. DEG! Suara jantung cakka dan agni seolah berhenti.

“ ehm..maaf.” ucap agni sambil mengalihkan tatapannya, terlihat jelas kalau mukanya memerah.

“ iya! kayanya loe nggak bisa jalan.” kata cakka mengalihkan perhatian.

” kayanya iya, loe pulang aja biar gue disini sampe kaki gue baikan.”

“ ini udah malem ag! Gue anter loe pulang!” tanpa minta izin cakka membopong agni.

“ kak..” kata agni salting dan kaget tiba-tiba dibopong sama cakka.

Entah karena apa kali ini agni nggak punya tekat untuk berontak.

” pegangan ag! Tar loe jatuh.” Dengan ragu-ragu agni melingkarkan dua tangannya di leher cakka.

Cakka gendong agni ke jazz merahnya.

“ ag, rumah loe dimana?” tanya cakka sambil menstarter mobilnya.

“ cempaka 2 nomer 4.” Jawab agni. Cakka memacu mobilnya dengan kecepatan sedang ke alamat yang dibilang agni. Mereka berdua
Cuma diam.

“ ag..” panggil cakka memecah hening.

“ apa?”

“ nggak papa, Cuma panggil aja daripada diem.”

“ dasar aneh!”

“ dari dulu! jangan lupa! Ganteng.”

“ apaan sih loe?”

“ hhe..”

“ ag, em..gue nganter loe balik nggak ada yang marah?”

“ tujuan loe tanya itu mau kemana? Kalo yang marah banyak, orang yang naksir gue banyak !”

” aduh..Narsis juga loe! Barangkali loe punya cowo gitu?”

” belum ada, single happy! Tapi gue nggak mau kemakan sama omongan loe !”

” bujubuset, gue nggak mau ngumbar omongan sama loe.”

” stop! Ini rumah gue.”

Cakka mengerem mendadak mobilnya didepan rumah bercat abu-abu.

“ buset! Kalem dikit nape?” omel agni yang terdorong gara-gara sistem pengereman cakka.

“ loe kasih taunya dadakan!”

“ tapi ngeremnya pelan dikit kenapa?”

” tar kejauhan loe jalannya!”

” tapi gimana kalo gue kepentok? Terus gue benjol? Terus gue gegar otak? Terus gue amnesia? Terus gue.. ”

” mau turun nggak?” potong cakka.

” iya! gue masuk dulu! Makasih!” kata agni sambil turun dari mobil.

“ bisa sendiri?”

“ bisa! Satu lagi, gue belum kalah dari loe! Gue mau tanding ulang!” tantang agni dari depan pintu mobil.

“ oke! Jangan nangis loe kalo kalah! Cepet sembuh!”

” enak aja loe! Balik sono!” suruh agni sambil tutup pintu mobil.

Cakka melambaikan tanggannya terus pulang.

Keesokan harinya

Ify sama ray udah siap-siap di meja makan, kali ini mbok jum yang masak. Nggak lama rio turun dari kamarnya.

” fy, gimana? Sukses loe kursus pake dasinya?”

” iya dong! Gue kan pinter!”

” pakein!” suruh rio sambil kasih dasinya. Ify terima dan berdiri deketin rio, jarak mereka berdua sekarang tinggal beberapa centi.

Ify pakein dasi ke rio.

’gue kok beneran kaya istrinya kak rio?’ pikir ify janggal.

Sementara itu, rio malah sibuk menikmati wajah cantik ify dengan jarak yang sangat dekat, tapi ify nggak sadar.

’ajegile..fy, loe cantik banget!’ batin rio teriak-teriak.

“ kacang telur...kacang atom..kacang goreng..kacang rebus...10.000 satu butir... ” seru ray heboh gara-gara dikacangin.

“ maaf mas, saya nggak beli.” Jawab rio tanpa mengalihkan pandangannya dari ify.

“ udah kak!” kata ify menyadarkan rio.

” kok udah fy?” tanya rio yang masih mau terus liatin wajah ify.

” ya emang udah! Mau diapain lagi? Dasar cowo aneh!” jawab ify sambil duduk buat siap-siap makan.

Rio mendengus terus siap-siap makan.

Zzrrttt..hp ify getar. 1 messege.

Ify baca sms itu dengan serius. Dan tiba-tiba...

“ YEE....” sorak ify heboh.

“ napa loe fy? Kumat?” tanya rio yang masih bingung liatin ify.

“ enak aja loe! Tapi nggak papa deh, mumpung gue lagi seneng.” Ray sama rio Cuma geleng-geleng.

“ buruan makan! Tar telat lo.” ify mengingatkan terus makan sambil senyum-senyum.

Sma putra bangsa.

Shilla udah bener-bener bingung sama kelakuan penggemar rahasianya. Setiap hari ada aja yang dikirim, bunga, coklat, kalung, gelang, gantungan kunci, boneka, dan masih banyak lagi. Surat-surat yang sudah menumpuk di meja belajarnya, burung kertas dengan tulisan ‘AKU CINTA KAMU’ dalam berbagai bahasa, dan pagi ini terulang lagi.

“ siapa sih yang kirim? Nggak gentle banget?” katanya sambil baca suratnya.

Princess shilla,
Maaf hari ini aku nggak bisa
kasih hadiah.
Have a nice day!

S_G

“ s_g? siapa sih?” tanya shilla ke dirinya sendiri saking bingungnya, shilla bertekat besok harus ketahuan siapa yang kirim.

Agni dateng dengan kaki yang masih agak pincang.

“ pagi shil..masih ada?” tanya agni sambil sedikit mengintip surat yang dibawa shilla. Shilla Cuma mengangguk.

“ s_g siapa ya ag? Otak loe kan encer.” Tanya shilla.

“ s_g? Em...” agni mikir sambil ketukin telunjuknya di kening.” s? Pake underscore?” lagi-lagi shilla Cuma mengangguk. Agni pasang gaya detektive lagi.” Berarti s_g bukan Cuma inisial satu orang! S-nya mungkin loe shill, S for shil-la !” tebak agni
yakin.

“ terus g-nya?”

“ g..gani, gilang, galang, galih, gogon, gareng, gagak..” jawab agni makin lama makin ngaco.

” ngaco loe! Emang siapa tu?” potong shilla, tapi agni masih asik mikir.

” g..gab..GABRIEL!!!” seru agni yang kayanya yakin banget jawabannya bener.

” nggak mungkin kali! Masak kak gabriel sampe bela-belain kaya gini ?”

” mungkin aja kali! Tapi mending besok kita buktiin!” usul agni.

“ gimana caranya?” Agni bisikin semua rencananya ke shilla.

“ sip!” jawab shilla sambil acungin jempolnya

Setelah itu mereka menghentikan obrolannya karena murid lain sudah berdatangan.
Pelajaran hari ini berlangsung seperti biasa. Tarasa lama dan membosankan sampai akhirnya bel malaikat pun berbunyi.

TET...TETT...TTETTTTT..........suara bel pulang.

“ PULANG....” seru murid-murid kelas ify.

Dengan semangat 45 ify beresin peralatanya. Setelah berdoa ify lari keluar.

“ gue duluan..” pamitnya sambil teriak.

“ iya...”

Ternyata rio udah nunggu di depan kelas.

“ balik kak! Buruan!” ajak ify sambil jalan cepet-cepet.

Dengan bingungnya rio ikutin ify. ’ni anak kesambet apaan ya?’ pikirnya sambil garuk-garuk kepala.

Di rumah rio.

Deva, ray, dan ozy asik main monopoli waktu ify sama rio pulang.

“ kita pulang..” seru ify dengan semangatnya.

“ siang kak ify..” sambut ray.

“ siang juga ray, siang deva, siang..” salam ify terpotong gara-gara baru liat ozy.

“ ozy, kak.” Jawab ozy yang mengerti tatapan penasaran ify.

“ o..siang ozy..”

“ siang kak..”

“ lebay deh loe fy!” kata rio sambil membanting badannya ke sofa.

“ biarin! Wlee..” jawab ify sambil duduk di samping rio.

“ hari ini loe happy banget kak?” tanya ray ke ify.

“ iya dong!”

“ emang kenapa?”

“ ada deh..anak kecil nggak boleh tau!”

“ huu...gue kan udah gede!”

” tapi kan loe imut!” ray nyengir.

” gede deh tu kepala loe!” kata ozy sambil kocok dadu.

” emang kenapa loe seneng banget fy? Gue lebih tua dari loe!” tanya rio sambil ngingetin ify biar nggak jawab sama.

” ada deh..”jawab ify sok misterius. Setelah itu mereka diam, ray,ozy, sama deva asik main. Berkali-kali ify menatap layar i-phonenya dan bolak-balik liat jam dinding.

” ahha..” sorak ify melihat panggilan di hp-nya.

” hallo........iya........tunggu bentar!” ify bicara sama orang diseberang telponnya. Setelah itu ify sibuk dandan di depan cermin ruang
tamu rumah rio, yang lain heran liatin dia, Cuma deva yang udah mulai ngerti kenapa ify
segembira itu. 'aduh..gimana sama kak rio?’ pikir deva bingung.’au ah! Lagian kak rio nggak cinta sama kak ify!’ pikirnya lagi yang ujungnya juga nggak peduli.

Tin..tin..suara klakson mobil dari depan rumah rio. Buru-buru ify lari keluar. Rio Cuma liatin dari jendela, seorang cowo, yang dengan berat hati rio akui kalau lumayan, sadang menyandar di kap jazz putihnya.

“ Debo....” seru ify sambil lari ke arah cowo itu yang ternyata debo. Debo merentangkan tangannya, ify langsung peluk debo.

“ fy, aku kangen!” bisiknya di telinga ify.

“ aku juga..” jawab ify. Dengan dada yang mulai memanas rio mengalihkan pendangannya ke deva.

“ siapa dev?” tanya rio berusaha sebiasa mungkin, tapi nggak sanggup nyembunyiin ada emosi di pertanyaan itu. Deva ikutin
kegiatan rio, ngintip dari cendela.

“ em..kak debo.” Jawab deva pelan.” Cowonya kak ify.” Lanjutnya makin pelan lagi.

JDER...hati rio kaya dipukul pakai sikat kawat segede truk.

” ify punya cowo?” tanya rio memastikan.

” iya, kak debo tinggal di bandung.”

“ gue mau makan!” pamit rio dengan muka yang udah nggak enak dan ngomong dengan
juteknya.

Posisi rio digantikan sama ray dan ozy yang liatin live drama di depan mereka. Debo kasih setangkai mawar merah ke ify.

“ fy, kamu tambah cantik.” Puji debo sambil menjumput sedikit rambut ify dan dia selipin di sela telinga ify. muka ify memerah.

“ gombal!”

“ bener!”

“ kok baru sekarang ke sini?”

“ aku sibuk kemarin, sekarang aku di rumah tante aku, jadi satpam gara-gara tanteku sekeluarga ke luar negri. ”

“ hhe..kasian kamu! Masuk yuk!”

” nggak usah, lain kali aja! Aku Cuma sebentar kok.”

” hhu..katanya kangen?”

” tapi aku ada urusan cantik!” jawab debo sambil menyentil hidung ify. ” hari sabtu kita jalan aja yuk!”

” boleh! Kamu jemput aku ya!”

” siap tuan putri, aku balik dulu ya?”

” iya, ati-ati!”

Debo mengelus lembut rambut ify terus masuk lagi ke mobil. Setelah melambaikan tangan dia jalan. Sambil menciumi bunga pemberian debo, ify balik masuk ke rumah.

” cie...yang abis diapelin..” sorak ray, ozy, dan deva.

” apaan sih? Kalian tadi ngintip ya?” selidik ify. Yang ditanya Cuma nyengir.” dasar tuyul-tuyul! Sini loe bertiga!” omel ify becanda. Akhirnya terjadilah perang bantal diantara mereka berempat.

“ cie..cowonya kak ify so sweet!” goda ray sambil mengamankan kepalanya kalau-kalau diserang ify.

Ternyata ify nggak nyerang dan mengalihkan perhatiannya ke rio yang dengan coolnya nyalain tv, kaya sama sekali nggak ternganggu sama sorakan ray, deva, dan ozy.

“ eh, main ps aja yok!” ajak ray ke sohib-sohibnya. Ray ngerti kalau rio lagi diem gini, berarti dia ngambek, awalnya emang diem, tapi kalau udah menumpuk bisa abis ray dimakan.

Tinggal ify sama rio di ruang tamu.

“ cowo loe fy?” tanya rio dingin tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

“ bukan urusan loe!”

“ loe itu urusan gue, loe tinggal di rumah gue, gue punya hak tau soal loe! Loe itu tanggung jawab gue !”

“ tanggung jawab?”

” orang tua loe udah nyuruh gue jagain loe! Itu tanggung jawab!”

” ini namanya loe udah masuk ke privasi gue! Toh loe bukan siapa-siapa gue, dan gue kenal debo lebih dulu daripada gue kenal loe!” jawab ify sambil berdiri terus jalan ke lantai kamarnya.

“ arghh..gue kenapa??” tanya rio ke dirinya sandiri sambil ngacak-acak rambutnya.

Ify bener-bener ngambek sama rio, dari sore sampai malem dia nggak keluar kamar.

> bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar