Selasa, 02 Agustus 2011

Love Donuts Part 22

Ify kaget melihat tatapan Rio, desiran halus dihatinya terasa panas berlomba dengan kecepatan denyut jantungnya... Ify tak tahan melihat senyum manis itu, dia
langsung memandang kedua kakinya...



Melihat tawamu
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas dimataku
Warna - warna indahmu


Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlukis jelas bahwa hatimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
Sifatmu nan s'lalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
Belai lembut jarimu
Sejuk tatap wajahmu
Hangat peluk janjimu....




Tak kalah meriah tepuk tangan untuk Rio dari semua tamu yang datang... Akhirnya acara makan dan refreshing.. Rio dkk ngobrol bersama dalam satu meja dengan
asyik...


Obrolan mereka ditemani oleh mama papa Rio...


“Ify kamu tadi bagus banget nyanyinya...” puji papa Rio


“Makasih om, pasti ada yang lebih bagus dari Ify kok...” Ify merendah


“Iya, contohnya aku pa...” Rio mulai narsis


Semua tertawa tiba-tiba mama papa Sivia ikut-ikutan..


“Hei ngumpul nih jeng...” sapa mama Via


“Iya, ayo jeng duduk kumpul bareng juga...” jawab mama Rio


Mama Papa Sivia ikut duduk disebelah anaknya... Ceritanya Via duduk disebelah Alvin jadi Via ditengan mamanya dan Alvin.


“Nak Rio nyanyinya bagus banget, tante baru tau loh...”


“Hhehehhe, makasih tante.. Masih banyak yang lebih bagus dari aku kok...” ceplos Rio


Ify menyikut Rio, “Copas loe!”


“Biarin, biar sama...” kata Rio


Kata-kata Rio ke Ify agak kedengeran jelas,


“Eh bisa aja kamu Yo...” kata mama Rio


“Enak ya Jeng, anaknya jago nyanyi, keren banget lagi... Udah ganteng, pinter lagi...” puji mama Via, si Rio Cuma cengengesan dipuji begitu


“Jangan dipuji mulu jeng, ntar dia kesenengan lagi...” timpal mama Rio


“Tuh Via, kamu kalo cari cowok yang kaya Mario tuh, multitalented banget, jangan yang abal-abal...” kata mama Via sedikit lirik Alvin


Alvin tersentak mendengar kata-kata mama Via..


“Mama apaan sih...” kata Via pelan


“Yah mama kan Cuma nasihatin kamu Vi, liat tuh Rio pinter, berpendidikan, bersih orangnya...” kata mama Via



Mendengarkan kata-kata itu semua langsung terdiam, mama Rio pun ngerti maksud sahabatnya berkata demikian, dia langsung melirik Ify yang keliatan ga enak. O ya,
sebelumnya mama Rio udah tau kabar Sivia yang deket sama Alvin


Rio refleks langsung merangkul Ify disebelahnya yang bikin mama Via kaget..


“Tante salut sama kamu Yo, kayanya kamu keturunan mama papa kamu deh kelakuannya baik gini...”


“Ah tante bisa aja...” sela Rio


“Jeng Manda, seneng deh bisa kenal dekat sama keluarga jeng apalagi pertemuan kaya gini, keluarga kita kan jarang banget kaya gini...”


“Iya jeng, maklumlah sibuk...” kata mama Rio singkat



Alvin bener-bener ga tahan dengan obrolan manis 2 keluarga ini, obrolan yang sebenarnya asyik menjadi pahit baginya. Alvin tau reputasi keluarga Rio dan Via
jauh banget diatas keluarganya... Alvin bangkit dari kursi dan memutuskan untuk
keluar tanpa pamit...


“Vin mau kemana?” tanya Rio


“Keluar bentar Yo...” Alvin tersenyum paksa ke semua yang menatapnya


Mama Via berbisik kepada anaknya, “Liat tuh, ga ada sopan santun banget jadi orang...”


Sivia akhirnya mengambil keputusan untuk ikut keluar dari obrolan itu...


“Tante, om, semuanya Via keluar bentar...” kata Via lalu berdiri dari kursinya dan cepat-cepat menyusul Alvin


Rio, Ify, Gabriel, Cakka, Zahra, Agni, Aren, dan mama papa Rio kaget ngeliat sikap Sivia


“Aduh salah gue nih Fy...” bisik Rio ke Ify


“Via...” panggil mamanya, tapi Via keburu menghilang


@taman Rumah Rio


Alvin duduk disebuah bangku kecil, pandangannya lurus menatap bintang-bintang yang berhamburan menghiasi malam pesta itu...


“Vin..” sapa Via


Alvin kaget waktu dia tau siapa yang datang...


“Mau apa lagi Vi? Loe masuk aja sana, ntar mama loe kecewa lagi...” Alvin menjawab tanpa menatap Sivia, dia masih tertuju pada bintang-bintang dilangit


“Vin gue mau...”



“Vi, mungkin gue emang ga cocok ada disini, gue pamit pulang, bilang ke yang lain ya...” belum sempat Via menyelesaikan kalimatnya, Alvin langsung memotongnya
dan segera pamit. Tanpa menoleh, Alvin meninggalkan pekarangan rumah Rio yang
luas itu...


Titik-titik air mata Via sudah jatuh di pipinya, sejenak ia berfikir untuk menyusul Alvin yang pergi ntah kemana, tapi ia mengurungkan niatnya...


Sivia kembali masuk kedalam rumah Rio, dan kembali mengobrol bersama..


“Via, dari mana aja sih kamu... Mama cariin tau ga...”


Sivia ga jawab, dia duduk disebelah mamanya sambil memperlihatkan senyuman yang dipaksakan...



Ify dan Rio menatap Sivia tajam, seolah ada kata-kata yang ingin disampaikan oleh gadis itu, Sivia balas menatap keduanya lalu menunduk memandang kedua
kakinya...


“Kak Rio, kayanya ada apa-apa nih..” bisik Ify


Rio mengangguk dan menoleh Ify sesaat... Lalu pandangan mereka tertuju pada sosok Sivia lagi..


“Kayanya Alvin beneran pergi nih, aduh... jadi ga enak gue, masa gue disini sih. Ah mending gue pilih Alvin dulu deh...” batin Ify


“Emm, tante, om, semua, Ify mau pamit dulu nih...”


“Loh kok cepet banget Fy...?” tanya mama Rio agak kecewa


“Iya tante, Ify baru inget ada urusan...”


Mama Rio menghela nafas, “Ya udah kamu dianter sama Rio ya..”


“Eh ga usah tante, Ify pulang sendiri aja... Ga papa kok...” Ify yakin, lalu dia menatap Rio yang tampak mengerti apa yang akan Ify lakukan...


@jalan


Ify mencari-cari sosok Alvin yang mungkin belum jauh darisini, ia tahu Alvin pergi kerumah Rio tak mungkin dengan vespanya...


“Aduh mana sih...” Ify terus mencari...



Tuhan
Aku berjalan menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku bedoa semoga saja
Ini terbaik untuknya


Dia bilang
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah




Ify menghentikan langkahnya melihat sosok pria tinggi sedang berjalan sendiri sambil menyanyikan lirik lagu itu... Lalu, Ify tersenyum sesaat, karena dia
telah bertemu sosok yang dicarinya... Ify mengikutinya dari belakang...



Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja.. Cintamu seperti cintaku


Selang waktu berjalan kau kembali datang
Tanyakan keadaanku
Ku bilang
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku semakin terluka
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja cintamu seperti cintaku
Mudah saja...



Setelah Alvin menyanyikan lagu itu, Ify menghampirinya...


“Vin...” sapa Ify menepuk pundak Alvin


“Ify, loe ngapain disini?” tanya Alvi menghapus air matanya cepat


“Heu... gue tau kok loe ga jauh dari sini, bagi gue keluarga lebih penting dari segalanya Vin, gue udah ngebuktiinnya kan....” kata Ify senyum


Alvin menghentikan langkahnya dan menatap saudarinya itu


“Makasih Fy....” kata Alvin, air matanya meleleh lagi dan ia langsung memeluk Ify


“Udah-udah Vin... loe jangan nangis lagi...” Ify membelai punggung kakak sepupunya itu...


Alvin melepas pelukannya dan menghapus air matanya...


“Makasih Fy, gue ga tau lagi harus gimana ngadepin ini semua...”


“Iya iya, udah mending kita pulang aja yuk...” ajak Ify, “Ga enak malem-malem gini, ntar dikirain ngapa-ngapa lagi...”


“Iya, dari tdai gue liat, ga ada angkot yang lewat Fy...”


“Masa naik angkot sih Vin, kita dandan kaya gini, naik taksi aja yuk. Itu tuh...” Ify segera menstop taksi yang lewat lalu menaikinya...

..................................


Sivia masuk kedalam kamar tanpa menoleh ke arah mama papanya lagi... Dia menangis dikamarnya...


“Ya Tuhan, apa salah gue sampe gini...” kata Sivia terisak


“Ga mungkin gue sama Alvin merenggang gini, Vin maaf...maafin gue...” isak tangis Sivia telah membasahi bantalnya...


@rumah Rio


Rio berusaha menghubungi Ify, tapi ga diangkat-angkat...


“Mungkin Ify sibuk Yo sama saudaranya tadi...” nasihat mama Rio


“Iya ma, tapi Rio khawatir sama mereka...” Rio masih berusaha menelpon


“Udah udah, mending kamu istirahat dulu sana, bentar lagi kamu telpon lagi...”


Rio nurut lalu berlari ke kamarnya...


@rumah Alvin + Ify


Mereka udah nyampe ke rumah, dan masuk Rumah masing-masing...


Sesungguhnya dia ada di dekatmu

Tapi kau tak pernah menyadari itu


Handphone Alvin bunyi bertuliskan Via Azizah calling...


“Ify!!” panggil Alvin cepat setelah membaca tulisan itu..


Ify noleh kaget, barusan dia mau buka pintu rumahnya...


“Kenapa Vin?!”


“Ini...” Alvin berlari menuju Ify dan memperlihatkan kalo Sivia menelpon...


“Angkat...” kata Ify


Alvin geleng, “Ga! Loe aja...!” kata Alvin


Keduanya duduk di kursi teras rumah...


“Halooo...” sapa Ify


“Eh.. ini nomornya Alvin kan?” jawab Sivia


“Iya Via, ini gue Ify....” kata Ify lalu me-loudspeaker suara Via



“Fy, Alvin ga mau jawab telpon gue ya...” kat Via lirih, “Ga papa Fy, gue tau perasaan Alvin, sampein ke dia gue minta maaf banget sama dia, dan sekarang gue
marah banget sama mama karna sikap mama tadi... Kalopun Alvin ada disana, gue
bener-bener ga mau kalo... hiks.... kalo kita musuhan gini, Alvin salah banget
kalo dia bilang...hiks... dia bilang kalo ga pantes temenan sama gue, gue masih
mau temenan baik sama Alvin sama loe juga Fy...” jelas Sivia


“Iya Via, nanti gue sampein...” jawab Ify


“Makasih Ify, gue tutp telponnya ya...” Via lalu menutup telponnya...

Keesokan harinya, ini hari minggu... Hari ini Alvin mulai mengerjakan tugas baru sebagai
guru privat.


“Vin kamu udah tau rumah anaknya?” tanya bu Ucie


“Iya bu, Alvin udah punya alamatnya, ntar coba cari deh...”


“Kamu pergi jam berapa?”


“Jam 9 aja katanya...”


Ditempat berlainan, disebuah mall....


“Eh mbak kalo jalan ati-ati dong!!!” kata seorang cewek keliatannya masih smp



“Aduh maaf dek ga sengaja...” mabk penjaga swalayan pun langsung ngambil
barang-barang yang dia jatohin


“Makanya kalo jaln pake mata mbak!!” si cewek makin nyolot


“Iya dek, mbak kan udah minta maaf...”



“Maaf maaf, enak aja mbak, gimana kalo tadi gue ikut jatoh?” si cewek bersuara lebih
keras sampe udah ada beberapa orang di mall yang perhatiin dia



“Dek, iya mbak tau dan mbak kan udah minta maaf, gitu aja susah amat!” mbak mall itu
juga jadi kesel gara-gara ulah sicewek yang bikin tambah banyak orang yang
liatin



“Permisi...” sapa seorang cowok tapi bukan satpam, atau penjaga mall lainnya... Melainkan
anak smp seusia cewek yang tadi marah-marah


“Iya dek kanapa lagi nih?” tanya mbak-mbak tadi


Sicowok ga respon, dia malah ngasih sesuatu ke cewek


“Nih punya loe kali jatoh tadi...”



Sicewek mengangkat alisnya sebelah, lalu mengambil sapu tangan dari cowok tadi...
“Thanks...” ujarnya senyum


“Sama-sama, ada apa nih?”


“Ga kok ini si mbak-mbak jalan ga pake mata!”


“Oh, udah lah ga enak diliatin orang...”



“Iya udah ya, saya permisi dulu...” ujar mbak-mbak itu lalu pergi, semua orang yang
liatin kejadian tadi juga mulai bubar...


“Makasih ya gue jadi ga nyolot lagi deh...”


“Iya ga papa kok, hhee...”


“Eh gue jarang liat loe disini, loe bukan anak sini ya?”


“Tunggu-tunggu emang loe bisa inget muka-muka orang yang udah loe liat?”


“Ya ga gitu juga sih, maksud gue ga pernah gitu...”


“Ya gue bukan orang sini kok, gue Cuma liburan kesini...”


“Oh gitu, loe darimana?”


“Gue Muhammad Raynald Prasetya dari Malang...” (Oh ternyata si Ray, ckckckckck...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar