“Oik, itu tadi kaka loe ya?” tanya Obiet yang masih membonceng Oik
“Iya, emang kenapa Biet?” tanya Oik balik
“Ga papa kok, baru tau aja gue. Kakak loe ganteng juga.. Tapi kok jarang keliatan, yang gue tau Cuma kak Ify doank.” lanjut Obiet
“Iya, kak Alvin itu sekolah di SMA Kusuma Bangsa, jadi banyak yang ga tau kalo dia kakak gue...”
Tak terasa mereka berdua udah sampa dirumah Oik, Oik pun turun dari motor dan segera masuk,
“Makasih ya Biet udah nganterin gue, makasih banget maaf ngerepotin..” kata Oik senyum manis yang bikin Obiet ngerasa jantungnya berdetak cepet banget...
“I...iya sama-sama, ga kok ga ngerepotin...” kata Obiet malu.
Terlihat dihalaman Rumah, Ray sedang berdendang dengan gitarnya..
“Adakah kesempatan, untuk diriku...”
Suaranya terhenti ketika melihat Oik dan Obiet.
“Eh eh kok tumben jam segini ada pemandangan menarik didepan gue!” tiba-tiba suara Ray mengejutkan mereka, “Ehm, ada angin apa nih?”
“Eh Ray, ga ada angin apa-apa kok, ya udah gue pulang dulu ya,” kata Obiet
“Tau nih Ray, loe bisanya ngegosip aja... Ya udah Biet makasih ya..” jawab Oik
Obiet pun meninggalkan rumah itu dengan perasaan bahagia, sepanjang jalan ia terus memikirkan andai waktu tadi berhenti ketika Oik ada di belakangnya duduk dengan tersenyum manis...
“Cieee, ada apa nih loe sama Obiet?” tanya Ray jahil
“Ga ada apa-apa kok, dia Cuma anterin gue, soalnya kak Ify sama kak Alvin belum mau pulang..” jawab Oik cepat
“Oh kirain ada apa-apa, kan lumayan buat hiburan gue disore hari gini...” kata Ray nyengir
“Yee, maunya loe!” jawab Oik sambil mencubit pipi Ray
@sma Citra Bangsa
Bola yang di shoot oleh Rio melambung tinggi, semua mata melihat ke bola itu..
“Dikit lagi!” sahut Ify ragu
Tapi tak disangka bola yang sempat bergulir dibibir ring itu akhirnya ...
“Yeeeeeeeeee!!!!” Ify sam Via teriak-teriak ga karuan pake loncat-loncat!
“Rio loe hebat!!!” kata Alvin tiba-tiba teriak dan mengacungkan jempolnya!
Rio langsung duduk ditempat dan bersyukur atas apa yang baru saja ia lakukan diiringi oleh tepuk tangan Pak Joe selaku guru olahraga, Cakka, Gabriel, dan semua orang yang ada disana
Setelah semua kebagian seleksi, pengumuman pun langsung dilakukan dan dibacakan langsung oleh Pak Joe..
“Yang pertama, dengan cekatannya melakukan beberapa passing cantik, Abner Mekry Korompis!!”
Anak yang disebut pun maju dengan senang sekali, senyum lega diwajahnya menghantarkan dia menjabat sebagai kapten tim basket lapis ke dua setelah tim Cakka dkk.
Lama menunggu nama Rio tak kunjung disebut, sudah ada 5 anak yang gagal dan tampak raut wajah sedih pada diri mereka.
“Mana nih Yo?!” tanya Ify cemas
“Iya nih kok ga disebut sih, awas aja kalo gagal!” timpal Via
“Huss jangan ngomong gitu dong, doain kek!” jawab Rio
Ketiganya kembali fokus pada Pak Joe, tinggal 2 anak yang belum disebut salah satunya adalah Rio.
“Tinggal satu anak lagi yang dibutuhkan dalam tim basket kita, terus terang saya bangga melihat semangat anak ini, dia memang punya bakat! Mario Stevano Aditya Haling!” kata Pak Joe tanpa Ragu’
“Yeeee, Rio masuk!!!” kata Ify sampai-sampai ia tak sadar dan langsung memeluk sahabatnya itu!
“Eh, ii.. iya gue masuk, tapi Fy....” kata Rio sedikit sesak
“Eh, iya...” kata Ify salting dan segera melepas pelukannya
“Ehm, lupa nih sama yang disebelah!” kata Sivia, “selamet ya Rio!!!”
“Iya makasih..” Rio langsung maju kedepan dan menerima sambutan dari Pak Joe
“Rio-rio, semangat kamu dari SMP dulu memang tak berubah, kamu bukan Cuma bapak terima di ekskul basket SMA ini, tetapi kamu meyakinkan bapak untuk langsung menduduki First Team bersama Cakka dan Gabriel, master basket di SMA kita ini!” sambut Pak Joe, Cakka dan Gabriel pun ikut senang, karena mereka memang melihat Rio memiliki bakat.
“Hah? Bapak serius? First Team?” tanya Rio kaget
“Iya bro! Jadi loe ga payah-payah ikut seleksi lagi buat ke First Team, jarang loe ada anak kaya loe! Gue aja ga!” kata Cakka
Betapa bangganya Rio hari ini menerima 2 penghargaan sekaligus dari bakat yang memang telah ada dalam dirinya!
Sepulang seleksi...
“Rio selamet ya...” kata Agni tiba-tiba muncul
“Ya kak, makasih...” kata Rio, “kita ketemu lagi dibasket!”
“Ya dong, gue tau kok loe pasti masuk! Eh gue pulang duluan ya, udah sore nih!” kata Agni langsung ngacir keparkiran menemui motor kesayangannya..
Cakka menghampiri Ify yang sedang jalan mau ke mobil bareng Rio dan Sivia juga dengan Gabriel yang menghampiri Sivia, yah Rio ditinggalin deh...
“Fy, gue mau ngomong bentar...” kata Cakka
“Apa kak?” tanya Ify penasaran..
“Minggu nanti loe ada acara ga?” tanya Cakka
“Kayanya ga deh, kenapa kak?” tanya Ify
“Loe mau ga pergi sama gue, kemana gitu..?” tanya Cakka
“Hmm, boleh sih, tapi ga janji ya kak..” jawab Ify ragu
“Ga ga ga, Sivia sama Iel juga kok, pergi berempat gitu...” kata Cakka lagi dengan wajah memohon
“Ehm, kalo gitu okelah..” kata Ify senyum, ternyata Gabriel dan Sivia udah dibelakangnya..
“Nah gitu dong Fy, tadi Via ga mau ikut kalo ga ada loe!” kata Iel seneng
“Iya iya, okelah kalo gitu..” kata Via
“Jam 10 kita jemput loe berdua ya...”
@rumah Shilla
Shilla membanting badannya di kamar dengan lelah sekali, kondisi kamarnya yang rapi dilengkapi foto-foto close up nya + seperangkat laptop rapi di atas meja belajarnya..
“Aduh, capek banget nih!” katanya, disela-sela itu ia berfikir tentang kejadian hari ini dengan senyum..
“Kok gue mikirin cowok itu terus sih! Wajahnya udah familiar bagi gue!” kata Shilla
Tiba-tiba dibenaknya muncul kenangan masa kecilnya dulu waktu tinggal di Bandung, dia teringat akan sosok anak laki-laki yang dulu dikenalnya dan memberinya sebuah diary...
“Jangan-jangan Alvin itu...” Shilla dengan cepat mencari sesuatu dilemari bukunya yang tersusun rapi. Terselip lah sebuah buku diary kecil berwarna biru yang cukup usang...
Shilla membolak-balik halaman demi halaman diary itu, dia melihat sebuah foto 3 anak perempuan dan 1 laki-laki yang sedang tersenyum bangga, seketika ia ingat semuanya...^^
“Gue inget sekarang! Siapa Alvin? Siapa kedua adiknya!” katanya masih penasaran membuka diary itu..
...FLASH BACK...
“Shilla, sebelum kamu berangkat, ini oleh-oleh aku buat kamu..” kata Alvin kecil memberikan diary biru kepada Shilla kecil
“Makasih Alvin... buat apa?” tanya Shilla kecil
“Nanti kamu tinggal di Jakarta, sedangkan aku jauh banget mau kesana, dan kita ga bakal bisa main lagi, jadi diary itu harus kamu isi setiap kamu melalui hari-hari kamu, baik kamu seneng, sedih, atau apapun perasaan kamu, kamu harus tulis semuanya di diary ini, janji ya...” jelas Alvin
“Iya aku janji.. kamu juga harus jaga diri kamu dan adik-adik kamu ya Vin...” jawab Shilla
..............................
Shilla memeluk diary itu, air mata membasahi wajah cantiknya, Shilla yang merupakan anak yang angkuh, bisa dengan mudah luluh dan menangis mengingat semua kejadian nya dulu, raut penyesalan ada diwajahnya...
“Kenapa ya gue baru inget sekarang?” tanyanya sambil terisak..
“Gue bodoh! Gue ga nepatin janji gue... Gimana kalo Alvin tau...” katanya
Hari itupun berlalu, minggu tiba,,, double date tiba........
Ify sudah siap dengan dandanan simplenya pas untuk jalan-jalan dihari minggu ini.. Tiba-tiba suara motor Cakka terdengar diikuti motor Gabriel yang ada Sivia dibelakangnya.. Ify segera turun menyambut mereka...
“Jadi kita konfoi nih?” tanya Ify
“Udah buruan naik yuk...” kata Cakka
Mereka berempat pergi, rencananya sih mau nonton, sekalian makan siang gitu...
@rumah Rio
“Zy loe jadi ga mau beli gitarnya? Kalo jadi ayo sekalian gue mau pergi juga,” tanya Rio yang sebenarnya tau kalo Sivia dan Ify lagi ada di mall juga.
“Eh iya kak? Mau sekarang?” tanya Ozy
“Tahun depan! Ya sekarang lah, ga liat gue udah ganteng gini..” kata Rio
“Oke-oke...”. Mereka berdua pun langsung meninggalkan rumah menuju mall.
@mall
“Iel, nanti sesuai rencana, loe sama Sivia temuin kita di Cafe Rodar aja ya...” bisik Cakka ke Iel.
“Oke deh Cak, loe tenang aja. Sekarang kita nonton aja dulu..”
“Apaan sih kak? Pake bisik-bisik segala..” sahut Sivia
“Ehm, ga kok, emang kita bisik-bisik? Perasaan loe aja kali..” jawab Iel
“Ya udah, yuk buruan ntar bioskopnya rame lagi..” jawab Ify
Mereka berempat memasuki bioskop sesuai dengan rencana. Tanpa mereka sadari Rio dan Ozy mengetahui keberadaan mereka.
“Yah kok pake acara nonton segala sih?” batin Rio
“Kak ditoko itu aja deh, kayanya gitarnya bagus-bagus..” kata Ozy
“Oh, oke...”. Lalu mereka berdua memasuki toko alat musik “Rising Star”...
“Yang ini aja Zy, bodynya keren, mantep lagi!” kata Rio spontan sambil menunjukkan gitar berwarna merah hitam.
“Wuih, gila beneran keren kak!” jawab Ozy melototkan pandangannya dari gitar itu! “Tapi mahal banget kak! Kurang nih duit gue!”
“Yah iya juga sih, emang uang loe kurang?” kata Rio
“Nih liat..” kata Ozy sambil menunjukkan dompetnya
“Hmm katanya loe udah nabung, gimana sih!”
“Ya inilah hasil tabungan gue kak... Gilee ni gitar keren banget! Gue udah positif pilih yang ini kak!” kata Ozy sumringah
“Ya jadi gimana dong?” tanya Rio basa-basi
“Loe tambahin duit gue lah... Ayolah bro!” kata Ozy sambil merayu kakaknya
“Hmm, dasar emang ada maunya loe! Okelah gue tambahin, sekali-sekali gue baik sama loe!” kata Rio
“Yeeee, makasih kak Rio ganteng!” jawab Ozy seneng banget.
Akhirnya Ozy mendapatkan gitar yang ia ingin-inginkan dan sewaktu mau pulang Rio melihat Cakka dan Ify keluar dari bioskop, Rio langsung menutupi wajahnya dengan jaket yang dipakainya...
“Perasaan kaya ada yang gue kenal deh?” batin Ify
“Kenapa Fy?” tanya Cakka
“Eh ga kak, yaudah yuk jalan...” kata Ify
“Kita mau kemana nih?”
“Kita ke Cafe itu aja yuk!” ajak Cakka sambil menunjuk sebuah Cafe yaitu Cafe yang ia janjikan dengan Gabriel tadi.
Setelah mereka masuk dan memesan minum..
“Kenapa sih kak kita keluar duluan? Kan film nya belum abis..” tanya Ify
“Ga kok Fy, gue ngajak loe kesini mau ngomong sesuatu aja..” kata Cakka
“Apaan kak?”
“Gue mau jujur Fy, gue sayang sama loe. Gue pengen ngejagain loe terus Fy...”
“Maksudnya?” tanya Ify bingung
Cakka menghela nafasnya, “Gue cinta sama loe Fy, loe mau ga jadi pacar gue?”
Ify kaget banget denger kalimat itu, dia ga nyangka di tempat dan waktu yang ga ga disengaja ini Cakka bisa ngomong kaya gitu...
“Eh.. loe serius kak?” tanya Ify
“Iya gue serius, maaf aja mungkin gue bilangnya di waktu yang ga tepat. Tapi gue ga bisa lama-lama nunggu Fy... Loe mau ga?”
“Tapi kak, kita kan belum lama kenalnya, lagian loe kan kakak kelas gue...”
“Emang ada salahnya? Oke kalo loe belum siap jawab ga papa kok, gue bakal tunggu...” kata Cakka mengakhiri percakapan mereka.
2 menit berlalu dengan hampa, akhirnya Gabriel datang menemui Cakka dan Ify.
“Hei, gimana?” tanya Iel spontan
“Gimana apanya?” tanya Cakka...
“Kak kita pulang yuk, kak Iel sama Sivia udah dateng kan?” lanjut Ify..
“Ya udah deh kita pulang aja, lagian udah sore nih..” jawab Cakka
............................
Keesokan harinya, waktu istirahat di SMA Citra Bangsa
“Ify!!” panggil Shilla yang melihat Ify sedang berjalan dengan kedua soulmate nya..
“Ya, kak..” jawab Ify, “Ada apa ya?”
“Gue boleh ngomong bentar?”
“Boleh kok...” kata Ify
“Yaudah dikantin aja ya.... Sivia, Rio, gue pinjem Ifynya bentar ya...” Shilla pun langsung menarik Ify kekantin.
Keduanya pun segera menempati 2 kursi kosong dikantin, sementara Sivia dan Rio berada di meja berbeda...
“Ada apa ya kak? Kaya penting banget..” tanya Ify
“Sebenernya gini...” Shilla memulai tetapi dia ragu untuk menceritakan semuanya..
“Apa kak? Jadi penasaran deh...” ujar Ify sambil membujuk Shilla
“Gue udah inget semuanya Fy tentang masa kecil gue, tepatnya masa kecil kita...” lanjutnya seraya menunjukkan diary biru pemberian Alvin kepada Ify
“Ehm, maksud nya kakak tentang kita waktu di Bandung? Dan buku diary ini?” tanya Ify ga ngerti
Shilla mengangguk, “Iya Fy jadi kemaren gue ketemu buku ini dan buku diary ini memberikan gue semua penjelasannya...” tegasnya
Shilla akhirnya menceritakan semua kenangan dibuku diary, dan ia hampir terisak. Ify terkejut tak menyangka cewek super elegant seperti Shilla bersedih didepannya.
“Udah kak, jangan nangis, ga enak diliat orang. Ify ngerti kok perasaan kakak gimana...” kata Ify sambil memberikan sebuah tissue ke Shilla.
“Iya Fy, tapi gue ngerasa bersalah banget sama loe, Oik dan terutama sama Alvin...” jawabnya
“Oke oke, tapi udah jangan nagis dong kaka, ga enak diliat orang..” ujar Ify mengulangi kata-katanya. Ternyata Rio dan Sivia melihat kejadian itu, Ify langsung memberikan kode kepada mereka agar tidak segera bertanya-tanya...
“Ntar gue ceritain..” ujar Ify
“Ya udah, sekarang rencana kakak apa?” tanya Ify
“Gue...gue pengen langsung minta maaf sama kalian bertiga Fy...”
“Ify udah maafin kok..” potong Ify sambil senyum
“Iya, tapi Alvin sama Oik kan belum. Gimana ya?” tanya Shilla lagi
“Hmmm terserah kakak deh mana baiknya... Kita bertiga pasti maafin kakak kok..” lanjut Ify masih memamerkan senyum manisnya...
Ohoho, ga disangka lagi, Genk Cantik yang baru masuk kantin melihat kejadian itu! Biasa banget ya, apa aja yang dilakuin Ify mereka selalu liat!!
“Eh, kok Shilla bisa deket sama cewek centil itu sih?” tanya Dea
“What!” Zevana yang melihat secara langsung tak percaya, cewek semodis dia bisa dikalahkan Ify
“Ssstttt, Ze kecil-kecil aja ngomongnya. Ntar mereka denger loh...” kata Angel mengingatkan
“Kok bisa ya?”
..................
Esok hari tiba, hari ini cukup berat bagi Ify, karena dia harus menghindar dari Cakka karena dia belum bisa menjawab kata cintanya, kerena itu Ify sengaja menjauhi Sivia dan Rio dulu, + harus menjalankan usahanya mendekatkan kembali Shilla dan Alvin.
“Si Ify kenapa ya?” tanya Rio saat pulang sekolah bareng Sivia
“Ga tau tuh, gue udah telpon semalem, katanya ga mau diganggu dulu, dia banyak urusan, kalo udah kelar dia bakal ceritain deh...” jawab Via
“Masih butuh dia sama kita?” tanya Rio nyengir
“Ya iya kali... Tenang aja loe, kaya ga tau Ify aja...”
@rumah Ify
“Kak, loe bisa kan ketemu kak Shilla hari ini?” tanya Ify usai menceritakan kejadian pertemuannya dengan Shilla
“Hmm, gue ragu Fy. Ntar dia mau ngomong apa ya kira-kira?”
“Ayo lah... Tenang aja semua bakal lancar kok...” kata Ify, “Lagian loe ga mau ngecewain kak Shilla kan?”
“Okelah Fy, minggu jam 9 di Rodar kan?”
“Iya... Gue udah janji, jadi loe harus dateng!” kata Ify
Setelah menjelaskan semuanya, Ify bergegas kekamar nya untuk segera menelpon Sivia.
“Huh, akhirnya satu tugas selesai deh..” kata Ify sambil merebahkan badannya dikasur lalu segera menelpon sahabatnya itu..
“Haloo, Ify akhirnya loe telpon juga...” kata suara diseberang sana
“Iya nih, gue sekarang siap ceritain ke loe..”
“Emang apaan Fy?” tanya Via penasaran
Ify menceritakan semua kejadian di Cafe Rodar 2 hari yang lalu.
“Hah? Loe serius Fy? Cakka nembak loe?” tanya Via histeris
“Makanya gue bingung banget mau jawab apa!” Gue butuh nasihat loe sama Rio nih...
“Hmmm, jadi itu yang bikin loe ngejauhin dia?”
“Ya gitu deh... Besok loe sama Rio bantu gue ya...”
“Oke deh Sip!”
Nah gimana ya?
Apa Rio bakal setuju gitu aja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar